Friday, October 24, 2025
home_banner_first
EKONOMI

BI Perkuat Intervensi Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Tekanan Global

Mistar.idJumat, 24 Oktober 2025 19.45
journalist-avatar-top
bi_perkuat_intervensi_jaga_stabilitas_rupiah_di_tengah_tekanan_global

BI Perkuat lakukan upaya menjaga stabilitas Rupiah (Foto: Dok Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, mengatakan BI terus melakukan berbagai bentuk intervensi untuk memastikan Rupiah tetap stabil.

“Intervensi akan dilakukan apapun yang diperlukan, tidak hanya di pasar spot tetapi juga melalui pasar forward, baik di domestik maupun offshore,” ujar Juli dalam pelatihan wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025).

Strategi Berlapis untuk Menjaga Rupiah

Menurut Juli, kebijakan intervensi BI tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga diarahkan untuk menjaga volatilitas Rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memanfaatkan mekanisme Devisa Hasil Ekspor (DHE) guna menyeimbangkan permintaan dan penawaran valuta asing di pasar.

“Hasil ekspor masuk ke rekening khusus dan dimotivasi untuk dikonversi. Saat dikonversi, dana tersebut otomatis menambah suplai valas di dalam negeri,” jelasnya.

Cadangan Devisa Tergerus, Tapi Masih Aman

Upaya BI menjaga stabilitas nilai tukar terlihat dari pergerakan cadangan devisa (cadev). Per September 2025, posisi cadev tercatat sebesar US$148,7 miliar, turun sekitar US$2 miliar dibanding Agustus 2025 yang mencapai US$150,7 miliar.

Penurunan tersebut mencerminkan intensifnya intervensi BI di pasar valuta asing untuk meredam tekanan terhadap Rupiah akibat keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik.

Modal Asing Keluar US$5,26 Miliar

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa sejak September hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$5,26 miliar. “Arus keluar modal asing ini memaksa BI melakukan intervensi guna menjaga stabilitas Rupiah,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (22/10/2025).

Dengan langkah-langkah tersebut, BI berupaya memastikan stabilitas nilai tukar tetap terjaga, sekaligus memperkuat kepercayaan pasar terhadap ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

(hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN