Thursday, August 7, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Siswa SMA di Pekanbaru Tembus Sistem Keamanan NASA, Diganjar Penghargaan

journalist-avatar-top
Kamis, 7 Agustus 2025 08.19
siswa_sma_di_pekanbaru_tembus_sistem_keamanan_nasa_diganjar_penghargaan

Siswa kelas XII SMA Metta Maitreya, Riau Alexsandro Alvino berhasil mendapatkan penghargaan dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat. (foto: istimewa)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Prestasi membanggakan datang dari dunia pendidikan tanah air. Seorang siswa kelas XII SMA Metta Maitreya, Pekanbaru, Riau, bernama Alexsandro Alvino berhasil menemukan celah keamanan dalam sistem siber milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Aksinya ini bukanlah bentuk peretasan ilegal, melainkan partisipasinya dalam program Vulnerability Disclosure Program (VDP) yang dibuka secara publik oleh NASA. Program ini bertujuan menemukan kelemahan sistem mereka dengan melibatkan masyarakat global, termasuk kalangan pelajar dan profesional keamanan siber.

Atas temuannya tersebut, Alexsandro menerima sertifikat apresiasi resmi dari NASA sebagai bentuk penghargaan. “Memang itu program VDP, dan saya dapat sertifikat penghargaan dari NASA,” ujar Alex sapaan akrabnya, baru-baru ini.

Alex mengaku awalnya hanya mencoba-coba mengikuti program tersebut tanpa ekspektasi besar. Namun, setelah mengulik sistem NASA selama sebulan penuh, ia berhasil mengidentifikasi tiga celah keamanan berlevel P4 (tingkat prioritas keempat dalam penilaian risiko keamanan).

Tak hanya itu, ia juga mengklaim sebagai orang Indonesia pertama yang tercatat berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori ini di platform NASA dan globe.gov.

“Selama saya telusuri, belum ada orang Indonesia yang dapat P1 atau kategori kritikal di website NASA atau globe.gov,” katanya.

Belajar Otodidak dan Konsisten Sejak Dini

Sebelum mendalami keamanan siber, Alex sudah lebih dulu menguasai dasar-dasar coding. Ketertarikannya pada AI (kecerdasan buatan) dan perkembangan teknologi membuatnya tertarik memperluas ilmu ke bidang cybersecurity yang masih berkaitan erat dengan pemrograman.

“Saya lihat peluang di cybersecurity karena masih ada hubungannya dengan coding. Jadi ilmu yang saya pelajari enggak sia-sia,” ucapnya.

Selain belajar mandiri, Alex juga aktif dalam komunitas keamanan siber dan rutin mendalami berbagai materi seperti logika, matematika, dan struktur kerja sistem komputer.

Ilustrasi coding. (foto: cyberprogrammers.net)

Yang menarik, Alex mengungkapkan ia tidak pernah bermain game online sejak kecil, karena orang tuanya melarang. Waktu luangnya justru ia manfaatkan untuk belajar dan berlatih secara konsisten di depan komputer.

“Awalnya bingung juga karena enggak boleh main game, tapi justru dari situ saya mulai belajar, dan itu yang membangun konsistensi saya sampai sekarang,” tuturnya.

Bagi siapa pun yang ingin menekuni dunia keamanan siber, Alex menyarankan agar mulai mempelajari dasar-dasar pemrograman terlebih dahulu. Setelah itu, barulah memahami bagaimana cara kerja sebuah situs web.

“Cybersecurity itu butuh logika, karena intinya kita mencari celah di sistem. Pahami dulu coding dasar, lalu pelajari struktur kerja website,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya fokus belajar dan mengurangi waktu bermain game, khususnya bagi pelajar yang ingin serius di bidang ini. “Menurut saya, kurangi nge-game, lebih baik waktu itu dipakai untuk belajar dan mengembangkan diri,” pesannya. (mtr/hm24)

REPORTER: