Revitalisasi Sekolah Jenjang SMP Masuk Tahap Finalisasi, Kepala BPMP Sumut Ingatkan Ini

Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris saat membuka bimtek tahap kedua program revitalisasi sarana dan prasarana satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2025. (Foto: Susan/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Program revitalisasi sarana dan prasarana satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2025 telah memasuki tahap finalisasi dokumen perencanaan, dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Dua pekan lalu, sebanyak 145 SMP dari 33 kabupaten/kota yang menjadi sasaran pembenahan, melalui program revitalisasi satuan pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) itu telah mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) tahap pertama.
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara, Tajuddin Idris, mengingatkan para kepala sekolah penerima program tersebut agar bekerja profesional, dan tidak main-main.
Ia menjelaskan, saat mendampingi Komisi X DPR RI ke salah satu daerah di Sumut, sejumlah keluhan diterima mulai dari bangunan sekolah yang sudah miring, plafon yang mau runtuh hingga WC yang kurang layak. Menurutnya, revitalisasi ini merupakan respon positif dari Kemendikdasmen untuk beberapa sekolah yang mengalami kerusakan gedung.
“Maka bapak ibu, harus buat yang paling baik, paling bagus. Supaya bapak ibu juga nyaman di dalam, anak-anak murid juga nyaman. Masa bapak ibu bikin yang jelek? Kan untuk bapak ibu juga pakai di dalam,” ujarnya saat membuka resmi bimtek tahap dua di Hotel JW Marriot Medan, Senin (7/7/2025).
Ia menekankan pentingnya kesungguhan dalam menyelesaikan dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), hingga pelaksanaan pembangunan, apalagi seluruh tahapan sudah dijelaskan saat bimtek dua minggu sebelumnya.
Sebelumnya BPMP, kata Tajuddin, diminta untuk mengusulkan sekolah-sekolah dengan kerusakan berat, sedang dan ringan untuk kemudian diverifikasi oleh direktorat.
“Jadi karena bapak ibu sudah menjadi sasaran dari revitalisasi ini, kami sangat berharap jangan sia-siakan momen ini,” tuturnya lagi.
Ia juga menyoroti isu pelanggaran pengadaan barang dan jasa yang akhir-akhir ini terjadi. Ia meminta seluruh peserta menjauhi praktik ilegal dalam pembangunan fisik satuan pendidikan.
“Jangan kita ikut-ikutan dalam praktik-praktik ilegal tersebut. Dan kita semua berharap bahwa bapak ibu tegak dalam melaksanakan kegiatan yang mulia ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga berpesan agar seluruh pihak yang akan turut andil dalam program ini bersikap profesional dan tidak berniat untuk memperkaya diri sendiri. Sehingga tidak akan ada fitnah yang muncul ke depannya.
“Laksanakan setiap tahapan sesuai pdoman atau petunjuk teknis. Jangan abaikan aturan yang ada, karena bapak ibu akan pertanggung jawabkan. Saya ingatkan, mana tau bapak ibu merasa ragu, ambigu atau betul-betul tidak paham, tanya,” katanya menegaskan.
“Bangun sekolah kita dengan baik, sehingga anak-anak kita sekalian mendapatkan layanan pendidikan atau pembelajaran yang maksimal,” tuturnya lagi. (susan/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Siswa Gagal SPMB Meski Dekat Sekolah, Pengamat: Tata Kelola Pendidikan Harus Dievaluasi