Pemenang Hadiah Nobel 2025 Resmi Diumumkan: Temuan Revolusioner dari Dunia Medis hingga Kimia dan Fisika

(foto:nobelprize/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Ajang penghargaan paling bergengsi di dunia sains, Hadiah Nobel 2025, kembali menyoroti para ilmuwan yang membawa terobosan besar bagi umat manusia. Dari bidang Fisiologi atau Kedokteran, Fisika, hingga Kimia, tahun ini para pemenangnya berhasil mengungkap rahasia mendalam tentang tubuh manusia, dunia kuantum, dan arsitektur molekul masa depan.
Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2025, diumumkan pada Rabu (8/10/2025), dianugerahkan kepada:
- Mary E. Brunkow, Institut Biologi Sistem, Seattle, AS
- Fred Ramsdell, Sonoma Biotherapeutics, San Francisco, AS
- Shimon Sakaguchi, Universitas Osaka, Jepang.
Dengan alasan: “Atas penemuan mereka mengenai toleransi imun perifer.”
Penelitian ketiga ilmuwan ini menjelaskan bagaimana sistem kekebalan tubuh manusia dapat tetap terkendali dan tidak menyerang organ tubuh sendiri. Mereka menemukan peran penting sel T regulator, yang berfungsi menjaga keseimbangan sistem imun.
Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan terapi baru untuk penyakit autoimun dan kanker, serta meningkatkan keberhasilan transplantasi organ.
Masing-masing pemenang akan berbagi total hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia.
Hadiah Nobel Fisika 2025, diumumkan pada Selasa (7/10/2025), dianugerahkan kepada:
- John Clarke, Universitas California, Berkeley, AS
- Michel H. Devoret, Universitas Yale & Universitas California, Santa Barbara, AS
- John M. Martinis, Universitas California, Santa Barbara, AS.
Dengan alasan: “Atas penemuan terowongan mekanika kuantum makroskopik dan kuantisasi energi dalam sirkuit listrik.”
Riset mereka menjawab pertanyaan besar: seberapa besar sistem yang dapat menunjukkan efek mekanika kuantum?
Melalui eksperimen pada sirkuit listrik berbasis superkonduktor, mereka berhasil menunjukkan bahwa fenomena kuantum bisa terjadi pada skala makroskopis—terlihat langsung di dalam chip.
Temuan ini memperluas dasar pengembangan teknologi kuantum masa depan, seperti komputer kuantum, kriptografi kuantum, dan sensor presisi tinggi.
Hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia dibagi rata di antara ketiganya.
Hadiah Nobel Kimia 2025, diumumkan pada Senin (6/10/2025), dianugerahkan kepada:
- Susumu Kitagawa, Universitas Kyoto, Jepang
- Richard Robson, Universitas Melbourne, Australia
- Omar M. Yaghi, Universitas California, Berkeley, AS.
Dengan alasan: “Atas pengembangan kerangka logam-organik (Metal-Organic Frameworks/MOFs).”
Ketiga ilmuwan ini menciptakan arsitektur molekul berpori yang memungkinkan gas dan bahan kimia mengalir di dalamnya. Material berpori ini dapat menangkap karbon dioksida, menyimpan gas beracun, memanen air dari udara gurun, hingga mempercepat reaksi kimia.
“Kerangka logam-organik menghadirkan peluang besar untuk menciptakan material baru dengan fungsi yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Heiner Linke, Ketua Komite Nobel Kimia.
Penemuan mereka kini menjadi dasar pengembangan ribuan jenis MOF yang berpotensi memecahkan berbagai krisis lingkungan global.
Mereka juga akan berbagi hadiah senilai 11 juta kronor Swedia (setara Rp19.364.070.000,red). Demikian dikutip dari siaran pers nobelprize.org.
Tentang Hadiah Nobel 2025
Rangkaian pengumuman Hadiah Nobel tahun ini berlangsung 6–13 Oktober 2025, meliputi enam bidang utama: Fisiologi atau Kedokteran, Fisika, Kimia, Sastra, Perdamaian, dan Ekonomi.
Seluruh pengumuman disiarkan langsung di nobelprize.org. (*)