Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
EDUKASI

MPLS 2025, SMAN 1 Medan Fokus Pembentukan Karakter dan Anti Perundungan

journalist-avatar-top
Jumat, 11 Juli 2025 12.31
mpls_2025_sman_1_medan_fokus_pembentukan_karakter_dan_anti_perundungan

Para siswa baru menerima pemaparan materi di dalam ruangan SMA Negeri I Medan, Jumat (11/7/2025). (Foto: Susan/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

SMAN 1 Medan menjadikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 sebagai momentum membentuk karakter siswa baru sekaligus menanamkan sikap anti perundungan sejak dini. Program ini dikemas interaktif dengan pendekatan nilai-nilai positif melalui 7 Kebiasaan Anak Hebat.

Diketahui, MPLS pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara telah berlangsung sejak 8 Juli hingga 11 Juli 2025.

Ketua panitia MPLS SMAN 1 Medan, Rosmintha Bangun mengatakan, dalam MPLS pihak sekolah bukan hanya memperkenalkan tentang lingkungan dan tata tertib pembelajaran tapi juga menanamkan nilai-nilai baru sesuai dengan program pemerintah secara nasional.

"Materi ini langsung dipraktikkan agar siswa tidak hanya paham secara teori, tetapi juga terbiasa dalam keseharian. Kita perkenalkan apa yang ada di sekolah ini, KBM-nya (kegiatan belajar mengajar), perlengkapan, sarana prasarana dan lainnya,” katanya saat ditemui Mistar, di SMAN 1 Medan, Jumat (11/7/2025).

Ketua panitia MPLS SMAN 1 Medan, Rosmintha Bangun. (Foto: Susan/Mistar)

Guru mata pelajaran olahraga itu menekankan MPLS ini dilakukan untuk mencegah potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan maupun perundungan (bully).

Di awal MPLS, para siswa dibagi ke dalam 12 gugus. Pada hari pertama diisi dengan pengenalan struktur sekolah dan peraturan umum.

Pada hari kedua, materi seperti bela negara, bahaya narkoba, tata krama dan pendidikan karakter mulai diberikan. Narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) turut hadir menyampaikan materi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Anak-anak juga kita buatkan LKBB (latihan keterampilan baris berbaris) agar lebih disiplin, cerdas, tangkas dan jangan ada yang pingsan saat upacara,” ujarnya.

Penguatan karakter juga dilakukan melalui simulasi tata tertib dan pengenalan ekskul yang ada di sekolah. Ada 17 kegiatan ekstrakurikuler yang diperkenalkan kepada siswa baru.

Komunikasi dengan orang tua siswa juga tetap terjaga meski mereka tidak ikut masuk ke area kegiatan. Orang tua mendapatkan informasi dan koordinasi rutin melalui grup WhatsApp.

Rosmintha berharap setelah MPLS, siswa baru siap mengikuti seluruh aturan sekolah dan mampu menunjukkan prestasi sesuai talenta masing-masing.

“Dan kita berharap seperti sebelum-sebelumnya, prestasi anak-anak kita mulai dari daerah, provinsi, nasional dan internasional. Bila perlu nanti lebih banyak lagi. Tetap berprestasi dan SMANSA cerdas, unggul baik non akademik dan akademik,” tuturnya. (susan/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN