Kurangnya Figur Ayah Disebut Jadi Pemicu Laki-Laki Menjadi LSL, Ini Penjelasan Ahli

ilustrasi anak laki-laki yang kekurangan fugus ayah, sehingga menjadi krisis identitas dan berpotensi menjadi LSL. (foto: ChatGPT/mistar).
Medan, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan Kota Medan bersama Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Medan pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa minimnya peran figur ayah dapat menjadi salah satu faktor kuat yang mendorong seorang laki-laki menjadi Lelaki Seks Lelaki (LSL).
Pernyataan ini mendapat dukungan dari Pengamat Sosial, Agus Suriadi, yang sependapat dengan hasil riset BRIDA Kota Medan. Ia menegaskan bahwa sosok ayah memiliki peran penting dalam proses pembentukan identitas anak.
"Figur ayah memiliki peran penting dalam perkembangan identitas anak. Ketidakhadiran figur ayah dapat menjadi pemicu bagi laki-laki untuk menjadi LSL," ujarnya kepada MISTAR pada Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, Agus yang juga merupakan Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), menjelaskan bahwa ketiadaan figur ayah dapat menyebabkan krisis identitas, terutama pada anak laki-laki yang sedang mencari jati diri.
"Anak laki-laki yang tidak memiliki figur ayah mungkin mengalami kebingungan mengenai identitas maskulinitas mereka, yang dapat mendorong pencarian identitas di luar norma sosial yang ada," tuturnya.
Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU itu juga menegaskan pentingnya sosok ayah sebagai teladan dan panduan bagi anak dalam membentuk hubungan yang sehat dan bertanggung jawab di masa depan.
"Tanpa adanya contoh positif dari seorang ayah, anak laki-laki mungkin tidak memiliki panduan dalam membangun hubungan yang sehat dan bertanggung jawab kedepannya," tuturnya.
PREVIOUS ARTICLE
Disdik Sumut Edarkan Juknis Sekolah Lima Hari, Ini Aturannya