Tapsel, MISTAR.ID

Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), menyimpan pesona alam yang luar biasa: Gua Stalaktit, sebuah mahakarya alam yang masih tersembunyi dan belum banyak dikenal wisatawan. Keindahannya bak kepingan surga yang sedang tertidur pulas di jantung Tapsel.

Pada Minggu (18/5/2025), Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu bersama Wakil Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe dan Sekretaris Daerah Tapsel Sofyan Adil, meninjau langsung lokasi gua yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan.

“Lokasinya tidak terlalu jauh dari Objek Wisata Aek Sijorni. Sayangnya, Gua Stalaktit ini belum begitu familiar di telinga wisatawan,” ujar Ketua DPRD Tapsel, Abdul Basith, Senin (19/5/2025) malam.

Bupati Tapsel langsung meninjau suasana gua. (f: ist/mistar)

Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, gua terletak tidak jauh dari Jalan Nasional yang menghubungkan Padangsidimpuan dan Panyabungan. Namun, akses menuju lokasi masih harus dilalui dengan sepeda motor.

“Kemarin kami menempuh jalan ke lokasi menggunakan sepeda motor. Perjalanan memang cukup menantang,” katanya.

Setibanya di lokasi, rombongan disambut dengan panorama alam yang begitu menakjubkan. Bersama Bupati, Sekda, Camat, Kepala Desa, dan rombongan lainnya, mereka langsung menyusuri keindahan dan keunikan gua dari dalam.

Untuk mencapai bibir gua, rombongan harus melalui medan yang cukup ekstrem—menyeberangi dua anak sungai dan mendaki jalan berbatu yang terjal. Namun, semua kelelahan itu langsung terbayar saat memasuki mulut gua dan menyaksikan 'lukisan alam' yang memukau di dalamnya.

“Di lokasi terdapat setidaknya tiga gua. Salah satunya bisa ditembus hingga ke sisi lain bukit, sementara dua lainnya memiliki kedalaman sekitar 60 hingga 70 meter,” ucapnya.

Rombongan Bupati Tapsel, Pimpinan DPRD Tapsel dan Sekda meninjau potensi wisata gua alam di Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi. (f: ist/mistar)

Menurutnya, salah satu gua memiliki dimensi yang cukup luas, diperkirakan mencapai 40 x 50 meter. Gua tersebut terbentuk secara alami oleh proses geologi selama ribuan tahun, menghadirkan keindahan stalaktit dan stalagmit yang memesona.

“Kami yakin, potensi ini bisa menjadi salah satu objek wisata unggulan di Tapsel ke depan,” ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan dari peninjauan ini adalah untuk melihat secara langsung potensi wisata yang ada, agar dapat dirancang langkah-langkah pengembangan yang berkelanjutan.

“Untuk mewujudkan pengembangan wisata alam Gua Stalaktit ini, dibutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat. Dengan begitu, masyarakat dan wisatawan dapat lebih mudah mengakses keindahan alam luar biasa ini,” tuturnya. (amran/hm24)