Wednesday, July 16, 2025
home_banner_first
SUMUT

Viral! Ustaz Bubarkan Musik DJ di Hajatan Asahan: Saya Siap Mati demi Tuhan

journalist-avatar-top
Selasa, 15 Juli 2025 21.02
viral_ustaz_bubarkan_musik_dj_di_hajatan_asahan_saya_siap_mati_demi_tuhan

Tangkapan layar video di sosial media aksi seorang ustaz membubarkan hiburan musik DJ di panggung hajatan warga. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Sebuah video berdurasi 1 menit 9 detik mendadak viral di media sosial, memperlihatkan seorang pria berbaju putih lengkap dengan peci dan sarung membubarkan sebuah pesta musik DJ di sebuah hajatan warga.

Video yang diunggah dan beredar luas pada Selasa (15/7/2025) itu memperlihatkan peristiwa yang terjadi pada Minggu malam, 13 Juli 2025, di Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.

Dalam rekaman, pria tersebut diketahui merupakan pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) setempat. Ia dengan tegas naik ke atas panggung dan menghentikan musik elektronik yang sedang dimainkan di bawah gemerlap lampu pesta.

“Ada tidak rasa malu kalian lagi di sini terhadap Tuhan. Saya siap mati kemari. Saya siap mati,” ucapnya lantang di hadapan para tamu yang sebelumnya tampak asyik berjoget.

Ia juga mengingatkan bahwa acara itu berlangsung pada bulan Muharram, bulan yang dimuliakan dalam Islam, dan semestinya dihormati dengan ketenangan, bukan hiburan berlebihan.

Aksi tersebut langsung menyedot perhatian warganet. Tak lama, pria lain naik ke atas panggung mencoba menenangkan suasana yang mulai memanas akibat aksi pembubaran tersebut.

Saat dikonfirmasi, Camat Air Joman, Sukardinata, membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi di wilayahnya. Ia mengatakan acara itu adalah ngunduh mantu salah satu warga, dan pihak desa tidak menerima pemberitahuan soal adanya hiburan DJ.

"Benar, acara itu di desa kami. Saya koordinasi dengan pihak desa, memang tidak ada pemberitahuan pakai hiburan musik seperti itu. Kalau memang ada pemberitahuan pasti tidak diberi izin,” tegasnya.

Menurut Sukardinata, awalnya hajatan berjalan normal, namun berubah menjadi pesta musik DJ karena ada tambahan dana dari pihak keluarga kepada panitia untuk melanjutkan hiburan hingga malam hari.

“Kami sangat menyayangkan kejadian yang terjadi itu dan memerintahkan kepala desa untuk memperketat pengawasan terhadap hiburan pesta hajatan seperti ini,” tegas Sukardinata.

Ia juga menekankan bahwa wilayah Air Joman dikenal religius, dan masyarakatnya menjunjung tinggi norma keagamaan dan kesopanan. (Perdana/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN