Pensiunan PTPN IV Gunung Para Kecewa, Uang Beras Dihentikan Tanpa Penjelasan

PTPN IV Regional l Kebun Gunung Para (f:damanik/mistar)
Sergai, MISTAR.ID
Sejumlah pensiunan karyawan PTPN IV Regional I Kebun Gunung Para mengaku kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil setelah tidak lagi menerima uang beras bulanan yang selama ini rutin diberikan. Uang tersebut, yang biasanya berkisar Rp200.000 per orang, mendadak tidak disalurkan sejak Mei 2025 tanpa ada pemberitahuan resmi.
Salah seorang pensiunan, Arman, menyampaikan bahwa selama ini uang beras tersebut sangat membantu kebutuhan hidup para pensiunan. Biasanya, uang tersebut diberikan seminggu setelah pencairan gaji pokok.
"Kami tidak pernah diberitahu sebelumnya bahwa uang beras akan dihentikan. Tiba-tiba saat pengambilan uang bulan Mei, uang beras itu tidak ada lagi. Kami hanya menerima gaji pokok," ucap Arman, Senin (16/6/2025).
Ia juga mempertanyakan ke mana dana tersebut dialihkan dan meminta kejelasan serta transparansi dari pihak perusahaan. Arman berharap pemerintah pusat, bahkan Presiden Prabowo Subianto, dapat turun tangan mengatasi persoalan ini.
"Uang beras itu sangat berarti bagi kami, Pak Presiden. Kami minta keadilan dan kejelasan. Tolong bantu kami," ujarya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh pensiunan dari kebun-kebun lain milik BUMN yang tergabung dalam PTPN IV, menandakan bahwa persoalan ini terjadi secara luas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun) PTPN IV Regional I Kebun Gunung Para, Romi Prasetyo, mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penghentian pembayaran uang beras tersebut.
"Kami dari serikat juga belum mendapat penjelasan resmi. Ini keputusan dari pusat. Kami sangat berharap agar uang beras tetap diberikan. Namun, untuk langkah selanjutnya, kami masih menunggu arahan dari Ketua Umum," jelas Romi saat dikonfirmasi MISTAR.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari manajemen pusat PTPN IV terkait kebijakan penghentian uang beras bagi para pensiunan. (damanik)
PREVIOUS ARTICLE
Pacuan Kuda Jadi Andalan Taput, Ini Harapan Wakil Bupati