Thursday, July 24, 2025
home_banner_first
SUMUT

Hari Anak Nasional 2025: BPMP Sumut Gelar Pertemuan Pagi Ceria Serentak

journalist-avatar-top
Rabu, 23 Juli 2025 16.33
hari_anak_nasional_2025_bpmp_sumut_gelar_pertemuan_pagi_ceria_serentak

Kegiatan pertemuan pagi ceria serentak di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sumut. (foto:dokumentasi BPMP/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara menggelar kegiatan Pertemuan Pagi Ceria Serentak, Senin (22/7/2025).

Kegiatan ini merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta diikuti secara daring oleh lebih dari 1.000 satuan pendidikan di seluruh Sumatera Utara.

Secara luring, kegiatan ini juga dihadiri oleh sekitar 130 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, baik negeri maupun swasta. Mereka merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah di sekitar wilayah Medan.

“Hari Anak Nasional ini adalah momen penting bagi anak-anak Indonesia. Kita ingin mereka membentuk karakter, mengatur kehidupan sehari-hari sejak bangun tidur hingga tidur kembali,” ujar Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, usai kegiatan yang juga digelar pada Rabu (23/7/2025).

Berbagai aktivitas interaktif diselenggarakan dalam kegiatan ini, seperti senam Anak Indonesia Hebat, permainan edukatif, diskusi dan talkshow, serta sosialisasi Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).

Ketujuh KAIH itu meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, rajin belajar, bersosialisasi, dan tidur tepat waktu.

“Jika kebiasaan ini dilakukan secara konsisten, maka karakter anak akan terbentuk dengan baik. Ini sangat penting dalam mewujudkan generasi yang unggul dan berdaya saing,” kata Tajuddin.

Ia menekankan pentingnya peran anak sebagai subjek aktif dalam proses pendidikan, bukan sekadar objek pembelajaran.

Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga merupakan sarana untuk melatih keberanian anak dalam berpendapat, berinteraksi, dan berpartisipasi sejak usia dini.

“Anak-anak PAUD pun kami libatkan dalam permainan interaktif. Kami ingin sejak kecil mereka terbiasa tampil dan menyampaikan ide atau pendapatnya,” ucapnya.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi komitmen pemerintah dalam mewujudkan pendidikan bermutu dan merata, sesuai arahan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peningkatan mutu pendidikan, menurut Tajuddin, tidak hanya terfokus pada siswa, tetapi juga harus menyentuh aspek guru, kurikulum, sarana prasarana, serta iklim pembelajaran.

“Semua aspek harus bergerak bersama: guru, siswa, kurikulum, sarana, bahkan iklim belajar. Jika semua naik, mutu pendidikan pun akan meningkat,” tuturnya mengakhiri. (susan/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN