Tuesday, September 30, 2025
home_banner_first
SUMUT

Dari Target 40 SPPG, Baru 23 Dapur Bergizi Gratis Beroperasi di Asahan

Selasa, 30 September 2025 17.10
dari_target_40_sppg_baru_23_dapur_bergizi_gratis_beroperasi_di_asahan

Aktivitas di dapur SPPG program MBG di Asahan. (foto:perdana/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan masih menghadapi sejumlah kendala dalam realisasinya.

Dari target 40 Sentra Penyediaan dan Pengolahan Gizi (SPPG) atau dapur gizi hingga akhir 2025, baru 23 dapur yang beroperasi penuh. Sementara itu, tiga dapur masih dalam tahap pembangunan dan delapan lainnya dalam proses persiapan.

Program yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) Perwakilan Kabupaten Asahan dan Tim Satgas Kabupaten ini menargetkan sedikitnya 210.000 penerima manfaat.

Wakil Bupati Asahan, Rianto, menegaskan program MBG menjadi prioritas strategis daerah. Menurutnya, tujuan utama program ini bukan hanya memperbaiki kualitas gizi masyarakat, tetapi juga meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

“Kita idealnya memang 40 dapur SPPG. Saat ini yang beroperasi baru 23. Ada 3 lagi masih tahap pembangunan dan 8 sedang dalam proses administrasi serta kelayakan,” kata Rianto, Selasa (30/9/2025).

Rianto menambahkan, seluruh perangkat daerah harus bergerak terpadu menjaga konsistensi layanan dan memastikan kualitas makanan. Dengan begitu, manfaat program benar-benar dapat dirasakan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut, pengawasan program akan diserahkan kepada Satuan Pelaksana Program. Lembaga ini diberi mandat untuk memastikan efektivitas, efisiensi, serta ketepatan sasaran MBG.

“Setiap kecamatan juga diminta menyiapkan langkah operasional sesuai kondisi wilayah masing-masing. Dengan demikian, implementasi Program MBG dapat berlangsung terukur,” ujarnya.

Meski target 40 dapur belum tercapai, Pemkab Asahan tetap optimistis percepatan bisa dilakukan agar manfaat program menyentuh seluruh lapisan masyarakat sebelum akhir 2025. (perdana/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN