Saturday, May 31, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Akademisi Siantar: 100 Hari Pemerintahan Wesly-Herlina Belum Tunjukkan Inovasi Baru

journalist-avatar-top
Jumat, 30 Mei 2025 14.02
akademisi_siantar_100_hari_pemerintahan_weslyherlina_belum_tunjukkan_inovasi_baru

Wali Kota Wesly Silalahi dan Wakilnya Herlina usai dilantik Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. (f:ist/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kinerja 100 hari pemerintahan Wesly Silalahi-Herlina sebagai pemimpin baru Kota Pematangsiantar belum menunjukkan sinyal inovasi baru dari sektor ekonomi. Hal ini dikatakan Akademisi dari Universitas Simalungun (USI) Dian Purba.

"Yang pasti 100 hari pertama menjabat merupakan langkah awal bagi kepala daerah dalam mempersiapkan legacy bagi kepemimpinannya," ucapnya kepada Mistar, Jumat (30/5/2025).

Dosen Fakultas Ekonomi itu mencontohkan kondisi para pedagang Gedung IV Pasar Horas. Dikatakan, Wesly-Herlina perlu membuat kebijakan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat banyak.

"Saya menilai bahwa Wali Kota Wesly dan Wakilnya Herlina belum menunjukkan legacy dalam memperjuangkan ekonomi rakyatnya sendiri. Kenapa begitu sulit mengemas persoalan itu dalam 100 hari kerja pertama kepemimpinannya," kata Dian.

Menurutnya, Wesly-Herlina belum menghasilkan kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah penurunan daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan kelas menengah. Artinya, produktivitas sebagian masyarakat turun dan berpotensi terdapat kesenjangan yang meningkat.

"Seperti kita ketahui bersama, Pasar Horas merupakan salah satu pusat perputaran ekonomi di Sapangambei Manoktok Hitei. Pemerintahan (dinahkodai yang baru) ini jangan seolah-olah melakukan pembiaran," ujarnya.

"Sebab banyak ekonomi dari sejumlah pihak dirugikan dengan kondisi pedagang yang berjualan di bahu jalan. Jika persoalan Pasar Horas dibiarkan berlarut-larut sampai tahun ini, kita menilai pemerintahan Wesly-Herlina gagal dalam memecahkan permasalahan yang prioritas," tutur Dian menambahkan.

Ia pun kemudian mengajak Wesly-Herlina untuk semakin berbenah, tujuannya agar tidak sampai menimbulkan kericuhan ke depannya yang datang dari para pedagang, pihak angkutan kota, dan sejenisnya maupun masyarakat pengguna Jalan Merdeka Pematangsiantar.

"Sampaikan kepada masyarakat apa gagasan inovasi untuk mengakselerasi hingga agenda-agenda strategis rencana pembangunan. Seperti apa pembahasan hasil efisiensi anggaran, besaran nominalnya akan dialihkan ke Gedung iv Pasar Horas maupun program apa saja yang langsung menyentuh ke masyarakat dan sebagainya," ucapnya.

"Jadi, benarlah 100 hari kerja pertama itu sebagai penanda bahwa pemimpin baru betul-betul membawa secercah harapan yang siap bekerja membangun dan memajukan Kota Pematangsiantar bagi rakyatnya," kata Dian mengakhiri.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) Agus Butar-butar mengatakan baik Wesly dan Herlina sama sekali tidak pernah mengunjungi para pedagang pasca dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Jakarta. Agus bilang, Wesly-Herlina harus memiliki keberanian, strategi taktik yang jelas kepada pedagang yang saat ini mengalami penurunan transaksi perekonomian.

"Artinya KP2H berharap pucuk pimpinan tertinggi pemerintahan kota ini mengatakan dengan tegas mendukung pedagang. Dalam artian, ada garansi yang mau kita terima dari seorang kepala daerah. Apakah wali kota berpihak pada pasar tradisional atau pasar modern?" ujarnya belum lama ini. (jonatan/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN