Friday, May 9, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Diuji Coba di Indonesia, Pendiri Microsoft Kenalkan Jenis Vaksin M72/AS01E

journalist-avatar-top
Jumat, 9 Mei 2025 08.58
diuji_coba_di_indonesia_pendiri_microsoft_kenalkan_jenis_vaksin_m72as01e

Ilustrasi peneliti vaksin di Laboratorium. (f:net/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia, Bill Gates telah menguji coba vaksin tuberkulosis atau TBC di Indonesia. Vaksin yang diuji coba bernama M72/AS01E.

"Kita membutuhkan vaksin tuberkulosis. Dan faktanya, uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk dengan hubungan yang kuat di Indonesia. Kami memiliki dua tempat di mana kami menguji coba vaksin tersebut di sini (Indonesia). Itu akan membantu kami mengetahui seberapa baik vaksin tersebut bekerja," kata Bill Gates saat bertemu Presiden Prabowo Subianto seperti dikutip Jumat (9/5/2025).

"Itu juga menjadi manfaat bagi seluruh dunia. Jadi kami melakukan uji coba tersebut di Afrika dan India dan di sini (Indonesia). Kami sangat bersemangat tentang pengujian ini," tuturnya.

Pada September 2024, Kementerian Kesehatan menyebut Indonesia ikut serta dalam uji klinik fase 3 untuk vaksin TB M72/AS01E yang dilakukan di 60 lokasi di tujuh negara. Uji klinik tersebut didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Wellcome Trust.

Indonesia menjadi negara keempat yang melaksanakan enrollment setelah Afrika Selatan, Kenya, dan Zambia.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekrutmen di salah satu lokus pelaksanaan uji klinis di kawasan Jakarta Timur.

Berdasarkan dokumen uji klinik di data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), vaksin M72/AS01E-4 sebagai vaksin tuberculosis dengan platform recombinant fusion protein yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline Biologicals, SA (GSK). Vaksin ini mengandung M72 antigen dan adjuvant AS01E-4.

Pada tahun 2020, Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (Gates MRI) melisensikan vaksin ini untuk melanjutkan pengembangannya.

Berdasarkan dokumen yang dirilis April 2024 itu, PT IQVIA selaku Organisasi Riset Kontrak mengusulkan pelaksanaan uji klinik fase 3 randomized, double-blind, placebo-controlled untuk mengevaluasi vaksin efikasi, imunogenisitas dan keamananan pemberian vaksin ini pada subjek remaja usia 15-17 tahun dan dewasa usia 18-44 tahun.

Uji klinik multicenter ini juga akan dilaksanakan di Vietnam, Afrika Selatan, Malawi, Kenya, Mozambik, Zambia, dan Indonesia. Uji klinik disebut bakal mengikutsertakan 2.500 subjek Indonesia dari total 20.000 subjek.

Uji klinik diajukan untuk 5 center, diantaranya FKUI, RC3ID Universitas Padjadjaran Bandung, RSUP Persahabatan, RS UI, dan RSI Jakarta Cempaka Putih dengan koordinator peneliti Prof Dr dr Erlina Burhan, SpP(K). (cnn/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES