AI Ungkap Lubang dan Skylight di Bulan, Berpotensi Jadi Tempat Berlindung Astronaut

Ilustrasi Bulan. (foto:nasa/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Dalam studi terobosan yang dipublikasikan di jurnal Icarus, tim peneliti internasional memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi lubang dan skylight di permukaan Bulan.
Fitur-fitur ini diyakini sebagai pintu masuk ke gua lava purba yang tersembunyi di bawah permukaan, dan berpotensi menjadi tempat berlindung bagi astronaut dalam misi eksplorasi masa depan.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana algoritma pembelajaran mesin digunakan untuk mendeteksi fitur geologis yang sebelumnya luput dari pengamatan manual. Model AI bernama ESSA (Entrances to Sub-Surface Areas) digunakan untuk memproses citra orbit dan berhasil mengidentifikasi dua celah baru di wilayah vulkanik Bulan, yakni Maria Lunar.
“Penggunaan AI memungkinkan analisis data dalam skala besar dengan kecepatan tinggi, jauh melampaui kemampuan metode tradisional,” tulis tim peneliti dalam laporan mereka, seperti dilansir, Jumat (1/8/2025).
Apa Itu Lubang dan Skylight Bulan?
Lubang dan skylight adalah cekungan atau bukaan di permukaan Bulan, terutama ditemukan di daerah dataran vulkanik. Fitur ini terbentuk akibat runtuhnya langit-langit gua lava purba, membentuk jalur menuju sistem tabung lava di bawah permukaan.
Bagi para ilmuwan, struktur ini sangat penting karena berpotensi menjadi tempat perlindungan alami dari radiasi matahari, radiasi kosmik, dan suhu ekstrem di Bulan faktor yang sangat krusial mengingat Bulan tidak memiliki atmosfer, lapisan ozon, maupun medan magnet.
Tabung lava bisa menjadi "bunker alami" bagi astronaut, sekaligus membuka wawasan baru mengenai sejarah vulkanik Bulan yang selama ini masih misterius.
Peran AI dalam Eksplorasi Bulan
Studi ini menunjukkan bagaimana AI telah merevolusi pendekatan dalam eksplorasi planet, khususnya dalam mengidentifikasi fitur bawah permukaan yang tersembunyi. Model ESSA yang digunakan dalam studi ini baru mencakup 0,23% permukaan Bulan yang berarti masih ada potensi besar untuk penemuan fitur baru seiring dengan bertambahnya data citra orbit.
AI tidak hanya mempercepat proses analisis, tetapi juga memungkinkan identifikasi lubang dan skylight yang bisa menjadi lokasi penting untuk eksplorasi masa depan, termasuk misi manusia seperti program Artemis NASA.
Artemis sendiri menargetkan pendaratan manusia di kutub selatan Bulan. Meski jauh dari lokasi skylight yang telah teridentifikasi, teknologi AI membuka kemungkinan ditemukannya situs perlindungan baru yang lebih dekat dengan lokasi pendaratan.
Potensi Sumber Daya dan Masa Depan Eksplorasi
Selain tempat perlindungan, lubang dan skylight juga dapat menuntun peneliti ke lokasi sumber daya penting, seperti es air di kawah dalam. Es ini sangat bernilai untuk menyediakan air dan oksigen bagi astronaut dalam misi jangka panjang.
Dengan AI yang terus berkembang, penerapannya dalam ilmu keplanetan akan menjadi semakin strategis, tidak hanya untuk Bulan, tetapi juga untuk eksplorasi Mars dan objek luar angkasa lainnya. (**/hm16)