SMAN 1 Pangururan Siap Terapkan Sekolah Lima Hari

Kepala SMAN 1 Pangururan, Heppy Tua Aritonang. (Foto: Pangihutan/Mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Kepala SMAN 1 Pangururan, Kabupaten Samosir, Heppy Tua Aritonang, mulai menerapkan sistem sekolah lima hari dalam sepekan sesuai Permendikbud Tahun 2017.
"Aturan ini telah kami sosialisasikan kepada orang tua siswa, termasuk menekankan pentingnya membawa makanan dan minuman sendiri selama di sekolah," ujar Heppy, Jumat (11/7/2025).
Penerapan sekolah lima hari mengubah waktu belajar menjadi lebih panjang, yaitu selama 8 jam 15 menit setiap hari. Dengan demikian, siswa pulang pada pukul 15.30 WIB.
Menurut Heppy, pihak sekolah akan menyesuaikan kegiatan belajar dan tetap memberlakukan dua kali waktu istirahat.
Salah satu waktu istirahat dimanfaatkan makan siang bersama di ruang kelas masing-masing.
"Penyesuaian roster tersebut sudah diberitahukan kepada orang tua siswa secara tertulis," ucapnya.
Selama jam makan siang, para guru akan mengawasi siswa agar benar-benar makan, serta menjaga kebersihan ruangan.
SMAN 1 Pangururan juga melarang siswa membawa makanan kemasan ke sekolah.
"Ini sebagai bagian dari komitmen menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan belajar," ujarnya.
Jika siswa lupa membawa bekal makan atau minum, pihak sekolah mengaku telah menyiapkan langkah inisiatif. Namun, tidak dapat dilakukan secara terus-menerus.
Secara administratif, pihak sekolah telah mengirimkan surat pemberitahuan ke sejumlah instansi terkait, termasuk Bupati Samosir, Bagian Hukum Setda, DPRD Samosir, dan Polres Samosir.
"Kesiapan memang tidak ada yang sempurna, tapi inilah peraturan yang harus mulai diterapkan dari sistem enam hari menjadi lima hari sekolah," tutur Heppy.
Jumlah siswa di SMAN 1 Pangururan saat ini tercatat sebanyak 1.057 orang. Sedangkan jumlah guru mencapai 64 orang. Dari total tenaga pendidik tersebut, sekitar 40 persen berusia di bawah 40 tahun dan sudah menyandang gelar sarjana.
Perubahan jam belajar, menurutnya, juga telah disampaikan secara tertulis kepada para orang tua siswa. Sebagian besar menyambut baik kebijakan tersebut dan berkomitmen akan membekali anak-anak mereka dengan makanan dan minuman setiap harinya.
"Yang penting komunikasi dan kerja sama antara sekolah dan orang tua tetap terjaga. Ini demi kebaikan dan disiplin anak-anak kita," ucap Heppy. (pangihutan/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Daftar Beasiswa untuk Anak Yatim dan Dhuafa