Wednesday, October 15, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Ratusan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis

Mistar.idRabu, 15 Oktober 2025 09.47
RJ
ratusan_siswa_smpn_1_cisarua_diduga_keracunan_usai_santap_makanan_bergizi_gratis

Proses penanganan korban diduga keracunan MBG di Cisarua. (foto:antara/mistar)

news_banner

Bandung Barat, MISTAR.ID

Ratusan siswa di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah, Senin (14/10/2025). Hingga Selasa malam, jumlah siswa yang terdampak mencapai 115 orang.

Dari jumlah tersebut, 11 siswa mendapatkan perawatan di posko sekolah, 56 siswa dirujuk ke sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, sementara sisanya telah diperbolehkan pulang.

Salah satu siswa, Muhammad Fatir (12), mengaku ayam yang disajikan dalam menu MBG sudah berbau tidak sedap sebelum dikonsumsi.

“Ayamnya sudah berbau sebelum kami makan,” ujar Fatir.

Hal senada disampaikan Desi Oktaviani (15) yang juga mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap makanan tersebut.

“Baunya kayak bangkai, agak anyir gitu. Setelah makan, saya langsung pusing dan sesak napas,” katanya, dikutip dari Kompas.id.

Pelaksana Harian Camat Cisarua, Herman, mengatakan total sasaran MBG di wilayahnya mencapai 3.649 siswa dari sembilan sekolah. Namun, sejauh ini hanya SMPN 1 Cisarua yang melaporkan kejadian dugaan keracunan.

“Sekolah lain belum ada laporan, tapi kami tetap menelusuri apakah ada kasus serupa,” ujarnya.

Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin, menjelaskan bahwa tiga ruang kelas laboratorium komputer, ruang multimedia, dan satu ruang belajar sementara diubah menjadi Unit Gawat Darurat (UGD) untuk menangani para siswa yang mengalami gejala.

“Kami tampung semua di sini, jadi yang sudah pulang tapi masih bergejala juga dibawa lagi ke sekolah,” kata Agus, dikutip dari Kompas.com.

Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis di Bandung Barat bukan yang pertama. Pada September 2025, belasan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat juga mengalami gejala serupa setelah menyantap menu MBG.

Salah satu korban keracunan merupakan anak dari anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat dari Fraksi Golkar, Pipit Puspita Ahdiani.

“Anak saya kelas 8 di SMP ini. Sekitar jam 4 sore mulai lemas dan pusing,” kata Pipit saat ditemui di posko sekolah, Selasa malam.

Anaknya kemudian dirujuk ke RSUD Lembang untuk menjalani perawatan observasi. Pipit mengatakan gejala yang dialami anaknya mirip dengan siswa lain, seperti lemas, pusing, dan sakit perut.

Ia menambahkan bahwa sebagian siswa sudah sempat memakan makanan MBG sebelum pihak sekolah memberi imbauan agar tidak dikonsumsi.

“Sebagian sudah habis makannya, baru keluar imbauan dari sekolah. Jadi mungkin tidak semua terdampak,” ujarnya.

Pipit menilai program MBG tetap penting, tetapi perlu evaluasi menyeluruh terkait pengawasan kualitas makanan.

“Saya mendukung program ini karena baik untuk gizi anak-anak, tapi kualitas dan higienitas makanannya harus lebih diperhatikan. Apalagi satu dapur bisa melayani sampai 3.000 porsi,” tegasnya.

“Ini harus jadi evaluasi bersama, termasuk di DPRD. Kami akan terus mengawal agar pelaksanaan program Presiden ini lebih aman dan berkualitas,” pungkas Pipit. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN