Tuesday, July 22, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

SD Negeri di Kisaran yang Ditutup Pemkab Rawan Maling

journalist-avatar-top
Selasa, 22 Juli 2025 14.32
sd_negeri_di_kisaran_yang_ditutup_pemkab_rawan_maling

Kondisi toilet salah satu SD Negeri di Asahan yang ditutup, terlihat pintunya sudah hilang. (Foto: Perdana/Mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Empat SD Negeri di Kisaran yang ditutup Pemkab Asahan pada tahun ajaran baru 2025/2026, tak hanya kekurangan murid, tapi juga rawan aksi pencurian. Salah satunya SD Negeri 013856 di Kelurahan Selawan, yang kerap kehilangan aset sekolah akibat dibobol maling.

Berdasarkan pantauan wartawan pada Selasa (22/7/2025), penjaga sekolah setempat, Amat, mengatakan sekolah yang telah berdiri sejak awal tahun 1980-an itu kerap menjadi sasaran tindak kejahatan pencurian.

Beberapa barang milik sekolah yang hilang antara lain komputer, printer, mesin air, hingga buku-buku dari rak sekolah.

“Sering kemalingan. Masuk dari asbes atau membongkar kawat ruangan. Kemarin itu mesin air hilang. Kami selalu lapor ke dinas karena kondisi daerah di sini juga rawan maling,” ujarnya.

Tidak hanya itu, sebuah bangunan toilet sekolah yang berada di belakang ruang kelas juga tak luput dari sasaran aksi pencurian. Padahal, menurut penjaga sekolah, toilet yang dibangun pada tahun 2023 tersebut belum sempat diresmikan setelah selesai dikerjakan, namun sejumlah instalasi kabel listriknya sudah hilang.

“Paling parah ini toilet. Waktu itu baru dibangun, belum serah terima, tapi sudah hilang instalasi listriknya. Kabel-kabel sampai terakhir pintu,” katanya.

Penutupan empat SD Negeri di Kisaran oleh Dinas Pendidikan Asahan dinilai sebagai langkah yang tepat. Selama ini, keempat sekolah tersebut menghabiskan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan jumlah siswa yang diajar, yaitu rata-rata hanya 20 hingga 25 orang anak dari kelas I hingga kelas VI.

Para siswa kini telah dipindahkan ke sekolah-sekolah negeri terdekat dari tempat tinggal mereka.

Kepala Dinas Pendidikan Asahan, Musa Siregar, menyatakan para siswa dari sekolah yang ditutup sudah dipindahkan ke sekolah baru sesuai domisili mereka. Proses pemindahan dibantu langsung oleh pihak sekolah. Sementara itu, guru dan operator yang terdampak saat ini sedang dalam proses pengurusan penempatan sesuai kebutuhan.

“Kami sedang memetakan kebutuhan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Nantinya, guru dari sekolah yang ditutup akan kami tempatkan sesuai kebutuhan formasi yang ada,” tuturnya. (perdana/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN