Friday, July 18, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Curhatan Siswa Terkait Sekolah Mereka Dibongkar Direspons Gubernur Sumut

journalist-avatar-top
Jumat, 18 Juli 2025 18.56
curhatan_siswa_terkait_sekolah_mereka_dibongkar_direspons_gubernur_sumut_

Gubernur Sumatera Utara mengajak siswa-siswi asal Padangsidimpuan berdiskusi. (foto: iqbal/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Aspirasi sejumlah siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Padangsidimpuan akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, usai mereka melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur, Jumat (18/7/2025).

Aksi itu digelar menyusul dibongkarnya sekolah mereka untuk pembangunan proyek Sekolah Rakyat. Selama sekitar satu jam, para siswa yang didampingi alumni berorasi dan menyampaikan keluhan mereka terkait nasib sekolah yang dinilai kurang mendapat sosialisasi sebelum pembongkaran dilakukan.

Ketika rombongan Gubernur Bobby Nasution tiba di kantor, para siswa langsung memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan aspirasi secara langsung di depan mobil dinas orang nomor satu di Sumut tersebut.

Tak berselang lama, Bobby pun mengajak para siswa berdiskusi di ruang tunggu Kantor Gubernur. Pantauan Mistar pada pukul 17.30 WIB, diskusi masih berlangsung dengan dihadiri Wakil Gubernur Surya, serta Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga.

Alumni sekolah, Fery Madona Rambe, 32 tahun, yang turut mendampingi siswa, mengatakan pembongkaran sekolah dilakukan tanpa adanya koordinasi atau sosialisasi kepada pihak sekolah maupun siswa.

"Jangan korbankan sekolah kami hanya karena program Sekolah Rakyat. Sekolah kami sudah digusur tanpa koordinasi yang jelas. Padahal ini sekolah negeri milik Pemprov Sumut, sedangkan Sekolah Rakyat program dari kabupaten/kota," ujar Fery.

Menurut Fery, proses belajar mengajar kini terhambat. Bangunan sekolah telah diruntuhkan sejak dua minggu lalu, tepat saat libur sekolah. Kini para siswa terpaksa belajar di asrama yang masih tersisa.

"Para orang tua juga keberatan jika anak-anak mereka dipindahkan. Ini sekolah pertanian, yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Harusnya dipertimbangkan secara matang," ucapnya. (iqbal/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN