Binjai, MISTAR.ID

Sebanyak 11 guru di Kota Binjai berhasil menorehkan prestasi membanggakan dan membawa pulang penghargaan di berbagai kategori pada ajang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Atas prestasi tersebut, para guru berprestasi itu menerima piagam penghargaan dari Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.

Prosesi penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Wali Kota Binjai Amir Hamzah kepada sebelas guru dan tenaga kependidikan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Merdeka Binjai, Senin (10/11/2025) pagi.

“Saya sangat bangga dan sangat berterima kasih atas apresiasi dukungan dari bapak wali kota dan wakil wali kota Binjai atas penghargaan ini yang diberikan pada saat momen Hari Pahlawan tahun ini,” ucap Alberto Maradona Sitepu, salah seorang guru yang terpilih mewakili Sumut dalam ajang penganugerahan GTK tingkat nasional di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta mendatang.

Alberto mengaku, momen penerimaan penghargaan ini sangat berkesan baginya dan semakin memotivasi dirinya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di tingkat nasional.

“Sungguh berkesan bagi kami dihargai sebagai GTK yang berkarya dan berprestasi di tingkat Sumatera Utara menuju tingkat nasional dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kota Binjai,” ujarnya.

Keempat guru yang menerima penghargaan di tingkat Provinsi Sumut antara lain, Widyayu Kemala Kasih (Terbaik I Kepala PAUD Transformatif), Giarna Arinda Tanbalika (Terbaik I Tenaga Administrasi Sekolah Transformatif), Safwanah (Terbaik I Guru SMP Transformatif), dan Alberto Maradona Sitepu (Terbaik I Pelopor Komunitas Belajar Kepala Satuan Pendidikan).

Sementara itu, upacara peringatan Hari Pahlawan di Binjai dipimpin langsung oleh Wali Kota Amir Hamzah di Lapangan Merdeka. Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Syuhada Kota Binjai.

Dalam amanatnya, Wali Kota Binjai membacakan pesan Menteri Sosial Republik Indonesia, yang mengingatkan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian.

“Semangatnya tetap sama, membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” ucapnya.