Monday, July 14, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Chelsea Juara Dunia 2025, Tapi Belum Lolos ke Piala Dunia Antarklub 2029? Ini Penjelasannya

journalist-avatar-top
Senin, 14 Juli 2025 16.33
chelsea_juara_dunia_2025_tapi_belum_lolos_ke_piala_dunia_antarklub_2029_ini_penjelasannya

Chelsea Juara Dunia 2025, Tapi Belum Lolos ke Piala Dunia Antarklub 2029? (foto:dokumentasi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Chelsea baru saja menapaki puncak kejayaan sepakbola dunia. Di bawah asuhan Enzo Maresca, The Blues tampil gemilang dan menaklukkan Paris Saint-Germain dengan skor meyakinkan 3-0 pada final Piala Dunia Antarklub 2025—berkat dua gol Cole Palmer dan satu assist untuk Joao Pedro.

Namun di balik euforia kemenangan tersebut, tersimpan ironi yang cukup mengejutkan: Chelsea belum mengamankan tiket untuk tampil di Piala Dunia Antarklub 2029. Lalu, mengapa sang juara bertahan belum tentu bisa kembali tampil?

Sistem Baru Tanpa Tiket Otomatis untuk Juara Bertahan

Masalah utama terletak pada sistem kualifikasi baru untuk edisi 2029 yang bersifat revolusioner:

1. Total 32 Peserta: Format terbaru akan menampilkan 32 klub dari seluruh dunia.

2. Slot Berdasarkan Konfederasi: UEFA mendapatkan alokasi terbanyak dengan 12 slot, disusul oleh CONMEBOL (6), AFC (4), CAF (4), CONCACAF (4), OFC (1), dan 1 slot untuk tuan rumah.

3. Kriteria UEFA:

- 4 Slot untuk Juara Liga Champions UEFA: Musim 2024/25 hingga 2027/28.

- 8 Slot Berdasarkan Koefisien UEFA: Diisi oleh tim-tim dengan peringkat tertinggi berdasarkan performa di kompetisi Eropa selama empat musim tersebut, yang belum lolos sebagai juara UCL.

Chelsea dalam Posisi Sulit: Peringkat ke-14 Koefisien UEFA

Saat ini, Chelsea menghadapi sejumlah kendala besar:

* Bukan Juara UCL Terbaru: Chelsea lolos ke Piala Dunia Antarklub 2025 bukan sebagai juara Liga Champions musim terbaru (2024/25), melainkan berkat gelar UCL 2020/21 dan menggunakan mekanisme khusus (wildcard) yang berlaku hanya untuk edisi 2025. PSG sebagai juara UCL 2024/25 telah mengamankan salah satu dari empat slot UEFA untuk 2029.

* Koefisien UEFA Rendah: Berdasarkan performa dalam beberapa musim terakhir, Chelsea hanya berada di peringkat ke-14 dalam peringkat koefisien UEFA. Untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub 2029 via jalur koefisien, mereka harus masuk 8 besar—selain empat juara UCL.

* Masih Ada Waktu, Tapi Tidak Banyak: Masa penilaian koefisien mencakup musim 2024/25 hingga 2027/28. Musim 2024/25 baru saja berakhir, sehingga Chelsea masih memiliki tiga musim untuk memperbaiki peringkat.

Sebuah Ironi: Juara Dunia yang Masih Harus Berjuang Lagi

Situasi ini menyimpan ironi tersendiri:

- Beruntung di 2025, Terancam di 2029: Chelsea bisa ikut dan menang di edisi 2025 berkat sistem transisi. Namun, sistem edisi 2029 menuntut performa konsisten dan tidak memberi keistimewaan pada juara bertahan.

- Gelar Dunia Tak Memberi Jaminan: Menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025 tidak memberikan poin koefisien otomatis untuk kualifikasi 2029. Yang dihitung adalah hasil di Liga Champions Eropa selama empat musim.

- Persaingan Sengit di Zona UEFA: Klub-klub besar seperti Real Madrid, Manchester City, Bayern Munich, dan lainnya juga mengejar slot koefisien, membuat persaingan sangat ketat. Chelsea harus bekerja ekstra keras untuk masuk 8 besar.

Apa yang Harus Dilakukan Chelsea?

1. Konsisten Tampil di Liga Champions: Tidak ada poin koefisien untuk klub yang hanya bermain di Liga Europa atau Conference League. Chelsea harus memastikan lolos ke UCL tiap musim.

2. Melaju Jauh di UCL: Sekadar lolos fase grup tidak cukup. Semakin jauh melaju (perempat final, semifinal, atau final), semakin besar poin koefisien yang diperoleh.

3. Performa Stabil di Liga Domestik: Hasil di Premier League juga berpengaruh terhadap koefisien asosiasi (negara), yang menentukan jumlah slot dan seeding di kompetisi UEFA.

Dominasi Baru Harus Dimulai Sekarang

Status sebagai juara dunia 2025 adalah pencapaian luar biasa. Namun, untuk bisa kembali tampil di Piala Dunia Antarklub 2029, Chelsea harus membuktikan diri kembali. Sistem kualifikasi yang baru tidak memberi "tiket otomatis" bagi juara bertahan.

Konsistensi dan performa puncak di Liga Champions Eropa selama tiga musim ke depan adalah kunci. Chelsea harus memulai perjalanan panjang dari peringkat ke-14 menuju 8 besar—atau merebut gelar UCL lagi.

Tantangan kini ada di tangan Enzo Maresca dan skuad The Blues: apakah mereka mampu menjadikan gelar dunia ini bukan sebagai akhir, melainkan sebagai awal dari era baru kejayaan Chelsea?

Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber terpercaya dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). (*)

REPORTER: