Ojol Ramai-ramai Matikan Aplikasi Besok, Gelar Demo di Istana

Para driver ojek online turun ke jalan menggelar aksi solidaritas di Yogyakarta atas tewasnya rekan sesama pengemudi Affan Kurniawan dalam demo di Jakarta, 29 Agustus 2025. (Foto: Tempo/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, hingga kurir logistik akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran besok, Rabu (17/9/2025). Demo akan dimulai dari Kementerian Perhubungan, bergerak ke Istana Presiden, lalu berakhir di depan Gedung DPR/MPR RI.
Momen ini bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025.
Ojol Matikan Aplikasi (Offbid)
Sebagai bentuk protes, para pengemudi akan mematikan aplikasi alias offbid secara serentak. Hal ini dipastikan akan memengaruhi layanan transportasi online di sejumlah kota besar, termasuk Jakarta.
Masyarakat pun diimbau untuk menyiapkan alternatif transportasi jika besok membutuhkan layanan perjalanan atau pengiriman barang.
7 Tuntutan Utama Ojol
Dalam pernyataan resmi, para pengemudi membawa tujuh tuntutan utama, di antaranya:
- RUU Transportasi Online dimasukkan ke Prolegnas 2025–2026.
- Potongan aplikator maksimal 10% sebagai harga mati.
- Regulasi tarif pengiriman barang dan makanan.
- Audit investigatif atas potongan 5% yang sudah diterapkan aplikator.
- Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, Member Berbayar, dan sejenisnya.
- Copot Menteri Perhubungan.
- Penyelidikan tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan driver ojol Affan Kurniawan.
Kutipan Ketua Garda Indonesia
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas nasional.
“Pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas pergerakan aksi demonstrasi ojek online ke Kemenhub, Istana, dan DPR RI.”
Dampak ke Masyarakat
Aksi ini diprediksi berdampak luas, terutama di sektor transportasi harian dan pengiriman makanan maupun barang. Dengan aplikasi mati, akses layanan ojol, taksi online, dan kurir akan sulit ditemukan selama aksi berlangsung.(*)
PREVIOUS ARTICLE
Komisi II Minta Mendagri Hentikan Efisiensi Transfer Daerah





















