Polisi Diminta Segera Tangkap Terduga Pelaku Kerusuhan dan Pembakaran Sarpras PT Gruti Dairi

Kebakaran basecamp dan sarana-prasarana milik PT Gruti di wilayah Tele II, Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. (Foto: dok manru/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Polres Dairi diminta segera mengungkap dan menangkap terduga para pelaku kerusuhan berujung pembakaran mes dan fasilitas, sarana dan prasarana (sarpras) milik PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) Wilayah Tele II di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi.
Penanggung jawab lapangan PT Gruti, Kery Sinaga berharap polisi cepat ambil tindakan untuk melakukan penangkapan terhadap para terduga pelaku kerusuhan yang berujung pembakaran mes PT Gruti pada peristiwa massa gelar aksi, Jumat (12/9/2025).
"Alat berat milik PT Gruti yang dipaksa massa dikeluarkan diparkirkan di depan rumah Kepala Desa, sejatinya dipindahkan dan diamankan polisi sebagai barang bukti. Karena alat berat itu dikeluarkan dari lokasi kerja tanpa operator karyawan. Alat berat dipindahkan guna proses lancar. Sebenarnya penanganan perkara dan menambah pengamanan lebih kuat, ya tanggung jawab polisi," katanya melalui whatsapp kepada Mistar, Selasa (16/9/2025).
Kery membenarkan peristiwa itu telah ia laporkan ke polisi berdasarkan laporan polisi nomor:LP/B/361/IX/2025/SPKT/Polres Dairi/Polda Sumut dugaan tindak pidana sengaja menimbulkan kebakaran/banjir (pembakaran) Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP dalam pasal 187 dan atau juncto 170 subsider 406.
Harapan itu juga disampaikan Kery guna kepastian kenyamanan ratusan karyawan PT Gruti sekarang tidak melakukan aktivitas sehingga berdampak kerugian besar.
Sebelumnya, ratusan massa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung pembakaran seluruh basecamp dan sarana-prasarana milik PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) di wilayah Tele II, Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, pada Jumat (12/9/2025).
Aksi ini merupakan puncak dari protes warga yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dimulai sejak Rabu (10/9/2025). Menurut informasi dari sumber di lapangan, massa membakar seluruh basecamp tempat tinggal karyawan, ratusan kubik kayu gelondongan, fasilitas pembibitan kopi, termasuk ratusan ribu bibit, serta sarana dan prasarana pendukung operasional lainnya.
Tidak hanya itu, sekitar belasan unit alat berat jenis eskavator juga dipaksa keluar dari lokasi. Alat-alat tersebut dirolling sejauh 10 kilometer oleh massa dari kawasan perusahaan. Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari sekitar 200 personel kepolisian, dipimpin langsung Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan.
Dalam orasinya, Pangihutan Sijabat, selaku perwakilan massa, menyampaikan tuntutan utama yakni penutupan PT Gruti yang mereka nilai telah merusak lingkungan serta menyebabkan penurunan debit air yang berdampak langsung ke warga. Sekitar pukul 17.00 WIB, massa akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. (manru/hm18)
BERITA TERPOPULER









