Tuesday, August 26, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Cornel Simanjuntak, Pahlawan Musik Indonesia Peraih Bintang Mahaputera Nararya

journalist-avatar-top
Selasa, 26 Agustus 2025 16.31
cornel_simanjuntak_pahlawan_musik_indonesia_peraih_bintang_mahaputera_nararya

Cornel Simanjuntak mendapat penghargaan dari Presiden Prabowo (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Cornel Simanjuntak adalah sosok yang namanya abadi dalam sejarah musik Indonesia. Ia bukan sekadar seorang komponis, tetapi juga pejuang yang menggunakan musik sebagai senjata melawan penjajahan. Dedikasinya diakui pemerintah melalui penghargaan Bintang Mahaputera Nararya, salah satu tanda kehormatan tertinggi di Indonesia.

Perlu diketahui, Presiden Prabowo memberi Tanda Kehormatan kepada 141 Tokoh, salah satunya diberikan Cornel Simanjuntak. Pemberian penghargaan ini dilakukan Senin (25/8/2025) dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Siapa Cornel Simanjuntak?

Cornel Simanjuntak lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 1921. Ia tumbuh di tengah situasi politik yang bergolak. Sejak muda, Cornel memiliki bakat luar biasa di bidang musik. Ia mahir memainkan berbagai alat musik dan memiliki kemampuan menciptakan lagu dengan melodi yang indah dan penuh makna.

Ketertarikannya pada musik tidak hanya sekadar hobi. Bagi Cornel, musik adalah media untuk menyampaikan pesan kebangsaan. Saat Indonesia masih berada di bawah penjajahan, ia menjadikan nada dan lirik sebagai bentuk perlawanan.

Pelopor Musik Perjuangan Indonesia

Cornel dikenal sebagai salah satu pelopor lagu perjuangan. Karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga membakar semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan. Lagu-lagu ciptaannya, seperti:

  1. Maju Tak Gentar
  2. Indonesia Tetap Merdeka
  3. Tanah Tumpah Darahku
  4. Berkibarlah Benderaku

menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Hingga kini, lagu-lagu tersebut masih sering dinyanyikan di sekolah, upacara bendera, dan peringatan Hari Kemerdekaan.

Peran Cornel Simanjuntak di Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, Cornel aktif terlibat dalam kegiatan seni dan budaya. Ia bergabung dengan organisasi kebudayaan yang dibentuk Jepang, tetapi di balik itu, ia menyelipkan pesan-pesan perjuangan dalam setiap karya musiknya.

Cornel memanfaatkan musik untuk menyalurkan semangat nasionalisme. Meski diawasi ketat, ia tetap gigih berkarya. Musik baginya bukan sekadar hiburan, melainkan alat propaganda positif untuk membangkitkan kesadaran bangsa.

Wafat di Usia Muda, Warisan yang Tak Pernah Padam

Cornel Simanjuntak wafat pada 23 September 1946 akibat sakit. Saat itu, usianya baru 25 tahun. Kehilangan Cornel adalah duka mendalam bagi dunia musik Indonesia, karena bangsa ini kehilangan salah satu putra terbaiknya di usia produktif.

Meski hidup singkat, karya-karyanya menjadi warisan abadi. Lagu-lagu Cornel tidak hanya mengiringi perjuangan fisik di medan perang, tetapi juga perjuangan moral dan semangat bangsa yang baru lahir.

Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya untuk Cornel Simanjuntak

Atas dedikasinya, pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputera Nararya, salah satu tanda kehormatan tertinggi negara, kepada Cornel Simanjuntak. Ia juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Bidang Musik.

Penghargaan ini menjadi pengakuan bahwa peran Cornel tidak kalah penting dari para pejuang bersenjata. Ia memilih nada sebagai peluru dan lagu sebagai senjata untuk membakar semangat kemerdekaan.

“Cornel bukan hanya komponis, ia adalah pejuang yang memilih nada sebagai peluru,” ujar seorang sejarawan musik Indonesia.

Mengapa Cornel Simanjuntak Masih Relevan di Era Modern?

Lebih dari tujuh dekade setelah wafatnya, Cornel Simanjuntak tetap menjadi inspirasi. Lagu-lagunya tidak lekang oleh waktu. Nilai patriotisme yang terkandung di dalamnya tetap relevan untuk generasi muda, terutama di tengah arus globalisasi dan perubahan budaya.

Musiknya mengajarkan bahwa seni bukan hanya soal keindahan, tetapi juga alat perjuangan, pemersatu, dan penggerak bangsa. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN