Wednesday, October 29, 2025
home_banner_first
MEDAN

Wujud Baik: Gerakan Anak Muda Medan yang Menulari Kebaikan dari Hal Sederhana

Mistar.idRabu, 29 Oktober 2025 15.21
FN
SH
wujud_baik_gerakan_anak_muda_medan_yang_menulari_kebaikan_dari_hal_sederhana

Kegiatan pangkas gratis di Panti Asuhan Ade Irma Nasution Jalan Teuku Cik Ditiro dan Penanaman Mangrove di Kampung Nipah Wisata Mangrove, Perbaungan, Serdang Bedagai oleh komunitas Wujud Baik. (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Di tengah derasnya arus digital yang sering menjadikan popularitas sebagai tolok ukur makna hidup, sekelompok anak muda di Medan memilih jalur berbeda. Alih-alih mengejar sorotan dan jumlah pengikut, mereka bergerak menebar kebaikan lewat hal-hal sederhana yang bisa dilakukan setiap hari.

Komunitas Wujud Baik lahir pada tahun 2024 dari tekad sekelompok mahasiswa berbagai universitas di Medan—mulai dari USU, UMSU, UNPRI, hingga POLMED. Dengan semangat tulus tanpa sponsor besar atau program megah, mereka ingin menjadikan kebaikan sebagai kebiasaan, bukan sekadar momen sesaat.

Sejak berdiri, Wujud Baik konsisten menggelar berbagai kegiatan sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satunya adalah pangkas gratis untuk anak-anak panti asuhan.

Tanpa perlengkapan mewah, para relawan turun langsung memberikan layanan potong rambut secara sukarela. Lebih dari sekadar potong rambut, kegiatan ini menghadirkan kebahagiaan kecil yang tulus—terlihat dari senyum anak-anak yang merasa diperhatikan.

Selain kegiatan sosial, komunitas ini juga peduli terhadap lingkungan. Lewat aksi penanaman mangrove, para relawan mengajak generasi muda menjaga alam. Di sela kegiatan, mereka belajar bahwa setiap bibit yang tumbuh adalah simbol harapan baru bagi bumi.

Tak berhenti di situ, Wujud Baik juga rutin mengadakan program “Wujud Baik Berbagi” setiap Jumat. Dalam kegiatan ini, para relawan membagikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan—mulai dari pekerja harian, ojek online, petugas kebersihan, hingga warga prasejahtera.

Menariknya, sebelum berbagi, mereka terlebih dahulu memborong dagangan pedagang kecil dan pelaku UMKM lokal. Dengan begitu, satu aksi kebaikan memberi manfaat ganda: pedagang terbantu, penerima pun merasa diperhatikan.

“Kami percaya kebaikan tidak perlu besar. Yang penting tulus dan konsisten,” ujar Rian, penggagas Wujud Baik (29/10/2025).

Kini, Wujud Baik terus tumbuh menjadi komunitas muda yang menginspirasi. Melalui kegiatan seperti pangkas gratis, penanaman mangrove, dan berbagi makanan, mereka membuktikan bahwa kebaikan nyata tidak harus menunggu momen besar.

“Cukup dengan niat tulus dan tangan yang mau bergerak, setiap orang bisa menjadi wujud dari kebaikan itu sendiri,” tutur Rian mengakhiri. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN