Program Makan Bergizi Gratis Dorong Ekonomi Lokal dan Disiplin Siswa di Sekolah

Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di salah satu sekolah yang ada di Kota Medan (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya menyasar anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui, tetapi juga diharapkan memberi efek domino bagi perekonomian lokal di seluruh Indonesia.
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara (BPMP Sumut), Tajuddin Idris, menegaskan bahwa bahan pangan MBG harus bersumber dari produsen lokal, mulai dari petani, nelayan, peternak hingga pekebun.
“Termasuk pada UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) yang melaksanakan bisnis seperti transportasi, penyediaan peralatan, dan sebagainya,” katanya kepada Mistar, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, jika bahan pangan seperti sayur, telur, dan ayam diambil dari lokasi yang jauh, maka biaya akan lebih besar. Apalagi, biaya MBG per anak hanya Rp10.000 per hari. Karena itu, pemerintah berencana memberdayakan pegiat lokal di sekitar Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Baca Juga: Ratusan Pelajar di Kisaran Tak Masuk Sekolah Sehari Setelah Konsumsi Menu MBG, Keracunan?
“Kalau ambil dari jauh, biaya meningkat dan pasti lebih cepat busuk. Kalau dari lokal, lebih hemat, barang masih segar, dan kita bisa pantau kualitas serta kehalalannya,” tuturnya.
Selain dampak ekonomi, Tajuddin menekankan MBG juga membawa pengaruh positif bagi perilaku siswa.
Program ini menanamkan kebiasaan berdoa sebelum makan, makan bersama, hingga merapikan wadah makanan. Pola tersebut membuat anak-anak lebih semangat datang ke sekolah sekaligus menumbuhkan disiplin dan pola hidup sehat.
BPMP Sumut pun ingin mengukur dampak MBG terhadap kesehatan fisik dan kecerdasan siswa.
“Harapannya, anak-anak penerima MBG mengalami peningkatan kesehatan fisik, kecerdasan mental, sekaligus membangun karakter positif. Itu sejalan dengan orientasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.(Susan/hm17)