Tuesday, October 14, 2025
home_banner_first
MEDAN

Kawasan USU Masih Banjir Meski Ada Kolam Retensi, SDABMBK Medan Beberkan Penyebabnya

Mistar.idSelasa, 14 Oktober 2025 15.40
RJ
RF
kawasan_usu_masih_banjir_meski_ada_kolam_retensi_sdabmbk_medan_beberkan_penyebabnya

Banjir di kawasan Jalan Dr. Mansyur, Medan, yang terjadi beberapa waktu lalu. (foto:putra/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, Sabtu (11/10/2025) lalu menyebabkan hampir seluruh wilayah tergenang banjir.

Salah satu kawasan yang menjadi sorotan publik adalah wilayah Universitas Sumatera Utara (USU), meski di area tersebut telah dibangun kolam retensi berkapasitas besar.

Kolam retensi di kawasan USU diketahui memiliki luas 2.875 meter persegi, kedalaman 3,2 meter, dan daya tampung hingga 9.460 meter kubik. Namun, genangan air tetap terjadi di sekitar lokasi tersebut.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Willy Irawan, menjelaskan bahwa penyebab banjir di sekitar USU bukan karena kolam retensi tidak berfungsi, melainkan karena parit Benggala belum mampu menampung dan menyalurkan air dengan optimal.

“Ada yang harus dibenahi di sekitar USU, yakni rekonstruksi luas parit Benggala. Sebenarnya itu mau kita kerjakan tahun ini, namun karena efisiensi ditunda tahun depan. Sudah kita masukkan ke dalam R-APBD 2026,” ujar Willy saat dikonfirmasi Mistar, Selasa (14/10/2025).

Willy menuturkan bahwa saat ini kondisi parit Benggala tergolong sempit sehingga air tidak dapat mengalir maksimal ke arah Sungai Babura. Akibatnya, kolam retensi harus menampung seluruh limpahan air hujan.

“Kalau nanti parit Benggala sudah direkonstruksi, harapan kita air bisa mengalir lancar ke Sungai Babura. Jadi, kolam retensi tidak lagi menanggung beban air berlebih,” jelasnya.

Ia juga mengakui bahwa intensitas hujan yang sangat tinggi dan berlangsung lama pada 11 Oktober menjadi faktor utama terjadinya banjir di kawasan USU.

“Debit air terus bertambah, sementara saluran drainase tidak bisa menyalurkan air ke parit Benggala. Akibatnya, air menggenang,” ucapnya.

Menurut Willy, dalam kondisi hujan normal atau hujan lebat berdurasi singkat, kolam retensi sejauh ini mampu berfungsi dengan baik dan menahan potensi genangan air.

“Kalau hujannya tidak terlalu lama, kolam retensi bisa menampung air. Itu bisa kita lihat dari kondisi sebelumnya, tidak ada genangan. Kami akan terus berupaya agar banjir di kawasan USU bisa diatasi,” pungkasnya. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN