Wednesday, October 8, 2025
home_banner_first
MEDAN

Hana Kaban Klarifikasi Soal Akses Kampus UDA: “Bukan Dilarang, Tapi Diperketat”

Rabu, 8 Oktober 2025 16.04
hana_kaban_klarifikasi_soal_akses_kampus_uda_bukan_dilarang_tapi_diperketat

Situasi Universitas Darma Agung belum lama ini, saat siswa menumpuk di depan gerbang kampus yang ditutup (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung (YPDA) versi Hana Nelsri Kaban (HNK) membantah adanya pelarangan bagi mahasiswa dan dosen untuk masuk ke lingkungan kampus. Ia menegaskan bahwa pengetatan akses yang dilakukan, termasuk penutupan gerbang utama, merupakan langkah pengamanan aset dan sivitas akademika menyusul kasus pencurian baru-baru ini.

Hana menjelaskan, bus universitas sempat dicuri oleh orang tak dikenal sekitar seminggu lalu.

“Oleh karenanya, demi keamanan sivitas, untuk menghindari terjadi pencurian, orang-orang yang tidak bertanggung jawab masuk ke pekarangan universitas, maka untuk masuk ke pintu gerbang, perlu meninggalkan KTP untuk dapat diidentifikasi,” kata Hana kepada Mistar, Rabu (8/10/2025).

Menurut Hana, ada pihak tertentu yang sengaja menciptakan kegaduhan dan memanfaatkan mahasiswa sebagai alat.

“Kenapa mahasiswa memaksa masuk ke pintu gerbang? Banyak pintu yang lain. Ada apa ini? Siapa yang mengkoordinasikan gejolak ini? Yang ingin Universitas Darma Agung itu buruk ataupun hancur,” tuturnya.

Ia menegaskan, mahasiswa yang tidak membawa kendaraan tetap bisa masuk tanpa hambatan, sementara akses kendaraan bermotor wajib melalui identifikasi di gerbang utama.

Terkait mahasiswa yang mengaku tidak bisa kuliah karena dosennya tertahan di luar, Hana menilai hal itu tidak relevan.

“Dosen mereka itu sudah diberhentikan. Jadwal mereka itu jadwal perkuliahannya ilegal. Tolong ikuti perkuliahan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan direktorat,” ujarnya.

Hana juga mengungkap bahwa dosen-dosen tersebut dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana, termasuk pembuatan rekening pribadi untuk menerima uang kuliah, dan pemberhentian mereka telah ditembuskan ke Kementerian Pendidikan.

“Saya berharap, mahasiswa jangan terprovokasi oleh orang-orang yang menginginkan Universitas Darma Agung itu tidak berjalan kondusif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hana menegaskan bahwa kondisi kampus saat ini terkait pergantian kepengurusan yayasan akibat dugaan tidak adanya laporan keuangan dan pertanggungjawaban kegiatan.

“Kita hormatilah proses hukum yang sedang berlangsung. Jangan main pengeroyokan atau perusakan,” katanya lagi.

Mahasiswa UDA Minta Pimpinan Turun Langsung Temui Mereka

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Universitas Darma Agung (UDA) menyuarakan keinginan agar pimpinan universitas turun langsung menemui mereka untuk menjelaskan kebijakan kampus.

“Kami ingin pimpinan langsung menemui mahasiswa. Jangan sekuriti yang disuruh maju. Kami nggak mau mereka dijadikan kambing hitam,” kata salah seorang mahasiswa kepada Mistar, Senin (6/10/2025).

Menanggapi hal itu, Hana menyebut pimpinan universitas tengah berada di Jakarta untuk bertemu dengan pihak Kementerian.

“Itu kan tempat kawasan universitas. Apa susahnya? Saya rasa tidak ada yang sulit di sini. Kenapa harus jumpa dengan pimpinan?” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pimpinan fokus pada urusan strategis, sementara keamanan kampus ditangani oleh petugas pengamanan sesuai SOP.

“Semua itu sudah ada pemberitahuan, mohon diberikan identitas. Jangan mencari-cari alasan. Pimpinan kerjanya mengurus hal-hal yang lebih krusial,” tuturnya menutup pernyataannya.

Versi Lain Yayasan: Barang Tidak Hilang, Dosen Masih Aktif

Secara terpisah, Wakil Rektor I, Besti Rohana Simbolon, dari versi Ketua Yayasan Partahi Siregar, menanggapi pernyataan Hana dengan kebingungan.

“Sejak bulan empat, mereka sudah kuasai tempat. Mereka juga ada satpam yang berjaga-jaga di lokasi 24 jam, kok barang-barang hilang? Kami juga bingung,” kata Besti.

Ia juga mempertanyakan pernyataan bahwa dosen telah dipecat.

“Karena yayasan sedang bermasalah yang mengakibatkan dualisme, seharusnya kedua pihak jangan melarang mahasiswa kuliah dengan nyaman,” ujarnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN