Monday, August 18, 2025
home_banner_first
MEDAN

DPRD Sumut Desak Dirut Perumda Tirtanadi Baru Atasi Krisis Air Bersih di Medan

journalist-avatar-top
Senin, 18 Agustus 2025 15.57
dprd_sumut_desak_dirut_perumda_tirtanadi_baru_atasi_krisis_air_bersih_di_medan

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara, Zeira Salim Ritonga. (foto: ari/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Zeira Salim Ritonga, mendesak Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi yang baru dilantik agar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait krisis air bersih dan maraknya gangguan aliran air di Kota Medan.

“Kita meminta Dirut Tirtanadi yang baru segera mengatensi keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan air bersih dan seringnya mati air,” ujarnya kepada Mistar, Senin (18/8/2025).

Menurut Zeira, kebutuhan air dari Tirtanadi merupakan kebutuhan utama masyarakat. Jika air yang didistribusikan keruh atau bahkan mati di jam-jam tertentu, hal itu sangat mengganggu aktivitas warga.

“Kalau airnya keruh, bagaimana rakyat mau masak, mencuci pakaian, atau kebutuhan lainnya. Bahkan jika air mati di jam tertentu, itu sangat menghambat. Jangan sampai masyarakat terus mengalami kondisi seperti ini,” kata politisi PKB tersebut.

Ia menilai kehadiran Dirut Tirtanadi yang baru menjadi momentum penting untuk melakukan pembenahan di tubuh perusahaan daerah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut itu.

“Tirtanadi adalah bagian dari BUMD. Kami berharap Dirut baru mampu mengoptimalkan kinerja jajarannya untuk mengatasi keluhan masyarakat. Jika permasalahan air bersih teratasi, saya yakin pendapatan asli daerah (PAD) dari Tirtanadi juga akan meningkat,” ucap Zeira.

Sebelumnya, Gubernur Sumut, Bobby Nasution, telah melantik Ardian Surbakti sebagai Dirut Perumda Tirtanadi pada 8 Agustus 2025. Dalam sambutannya, Bobby menekankan pentingnya pelayanan air bersih dan bahkan meminta agar masyarakat pra-sejahtera mendapat keringanan biaya, termasuk opsi pembebasan biaya jika keluhan warga tidak segera ditangani. (ari/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN