Thursday, October 23, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Sesmen BKKBN Ajak Pemda Kelola Bonus Demografi Demi Indonesia Emas 2045

Mistar.idKamis, 23 Oktober 2025 14.52
RA
BS
sesmen_bkkbn_ajak_pemda_kelola_bonus_demografi_demi_indonesia_emas_2045

Konsolidasi Program Bangga Kencana dan Pembinaan ASN yang dihadiri Sestama BKKBN, Sekda Provinsi Sumut, dan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut. (Foto: Berry/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN, Budi Setiyono, mengajak pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia untuk berperan aktif dalam mengelola bonus demografi agar dapat menjadi kekuatan pembangunan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Saat ini Indonesia sedang berada di puncak momentum sejarah bonus demografi. Lebih dari 70 persen penduduk Indonesia kini berada di usia produktif, usia yang bisa bekerja, berinovasi, dan menggerakkan ekonomi,” ujarnya saat Konsolidasi Program Bangga Kencana dan Pembinaan ASN di Hotel Grand Mercure, Kamis (23/10/2025).

Lebih lanjut, Budi mengatakan bonus demografi ini bisa menjadi berkah besar atau justru menjadi bencana sosial, tergantung pada bagaimana mengelolanya.

“Presiden telah menetapkan tekad besar untuk meraih pertumbuhan ekonomi delapan persen per tahun pada 2028-2029. Kita harus optimistis karena kepemimpinan kuat Pak Prabowo,” tuturnya.

Angka tersebut, dikatakan Budi, bukan sekadar ambisi, tetapi peta jalan menuju Indonesia Emas 2045, di mana rakyat diharapkan dapat hidup sejahtera, berpendapatan tinggi, dan menjadi bangsa maju.

“Target itu tidak bisa dicapai hanya dari satu daerah, tapi harus melibatkan seluruh daerah, baik kabupaten maupun kota, sebagai mesin ekonomi yang sesungguhnya. Jadi pemerintah daerah harus menjadi motor utama untuk mengubah bonus demografi menjadi kekuatan ekonomi baru,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, turut mengatakan salah satu misi kolaborasi menuju Sumut yang unggul, maju, dan berkelanjutan ialah meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

“Misi kita meningkatkan SDM dengan program sekolah gratis yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi, seperti SLB, SMA, dan SMK, serta memperhatikan daerah yang memang membutuhkan beasiswa tersebut,” katanya.

Togap turut sepakat dengan tema kolaborasi pembangunan kependudukan, bahwa seluruh pihak harus berkolaborasi dan mensinergikan semua sektor untuk mendukung program yang akan dijalankan ke depan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Fatmawati menjelaskan Sumut tengah dihadapkan pada peluang sekaligus tantangan besar terkait dinamika kependudukan.

“Kita sedang dalam masa bonus demografi yang dapat menjadi modal penting pembangunan. Namun peluang ini akan hilang jika kita tidak meningkatkan kualitas SDM, terutama di kalangan usia produktif,” ucapnya.

Fatmawati menegaskan peningkatan kualitas tersebut mencakup aspek pendidikan, keterampilan, kesehatan, dan kesiapan memasuki dunia kerja yang harus dikelola dengan sebaik mungkin.

“Jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi justru dapat berubah menjadi beban, ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran, ketimpangan sosial, dan rendahnya produktivitas,” katanya. (hm25)


BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN