Tuesday, July 29, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Ketahui Perbedaan, Penularan dan Pencegahan Hepatitis A, B dan C

journalist-avatar-top
Senin, 28 Juli 2025 19.39
ketahui_perbedaan_penularan_dan_pencegahan_hepatitis_a_b_dan_c

Ilustrasi penyakit hepatitis. (foto:chatgpt/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Dokter Spesialis Rumah Sakit Umum (RSU) Alfuadi, dr M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked, menjelaskan bahwa hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus maupun non-virus.

Penyebab non-virus antara lain bahan kimia, alkohol, serta penyalahgunaan obat-obatan.

"Virus yang dapat menyebabkan hepatitis adalah virus tipe A, B, C, D, dan E. Hepatitis A dan E umumnya menjadi penyebab utama wabah, karena penularannya melalui jalur fekal-oral," ujarnya kepada Mistar, Senin (28/7/2025).

Allif merinci perbedaan hepatitis A, B, dan C, terutama dari segi cara penularan dan pencegahannya.

Hepatitis A

Penularan hepatitis A terjadi melalui jalur fekal-oral, seperti kontak langsung antarindividu, konsumsi makanan dan air, atau penggunaan benda yang terkontaminasi tinja penderita.

"Pencegahan dapat dilakukan melalui imunisasi dan perubahan perilaku, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar, mencuci peralatan masak, serta memasak makanan hingga matang," ucapnya.

Hepatitis B

Penularan hepatitis B bisa terjadi melalui darah dan cairan tubuh seperti air liur, sperma, dan cairan vagina.

"Virus hepatitis B dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke bayi, melalui hubungan seksual, transfusi darah tanpa skrining, penggunaan jarum suntik bekas, atau proses dialisis ginjal," ujar Allif.

Pencegahannya meliputi imunisasi dan menjaga kebersihan diri, serta menghindari perilaku berisiko seperti hubungan seksual bebas dan penggunaan narkoba suntik.

Hepatitis C

Menurut Allif, sebagian besar kasus hepatitis C di dunia disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, serta transplantasi organ dari pendonor yang terinfeksi.

"Hepatitis C biasanya memiliki gejala yang ringan dan kerap diabaikan. Beberapa studi juga menyebutkan virus ini dapat ditularkan melalui ASI," tuturnya.

Pencegahannya dilakukan dengan menghindari faktor risiko dan penyebab yang telah diketahui.

Allif pun mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan hati melalui pola hidup bersih dan sehat, serta tidak mengabaikan imunisasi sebagai upaya pencegahan utama. (berry/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN