Kasus Campak di Kota Tebing Tinggi, Enam Pasien Terdeteksi pada 2025

Kabid P2P Dinas Kesehatan Tebing Tinggi, Hieronimus Meliala, saat dikonfirmasi Mistar di ruang kerjanya. (Foto: Nazli/Mistar)
Tebing Tinggi, MISTAR
Mencuatnya kasus campak di 12 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) mendeteksi 6 kasus campak sepanjang semester pertama 2025, Jumat (29/8/2025).
Kabid P2P Dinas Kesehatan Tebing Tinggi, Hieronimus Meliala, membenarkan temuan kasus tersebut.
“Kalau masalah campak itu memang ada. Dari beberapa daerah kita juga ada, tetapi semuanya sudah teratasi,” kata Hieronimus saat dikonfirmasi Mistar di ruang kerjanya, Jalan Gunung Lauser, Tebing Tinggi, Jumat siang (29/8/2025).
Ia menjelaskan jumlah kasus campak di Kota Tebing Tinggi relatif sedikit.
“Pasien positif hanya sekitar enam orang untuk se-Kota Tebing Tinggi dan sudah teratasi. Pasien tersebut ditemukan di Puskesmas Teluk Karang,” ucapnya.
Untuk upaya pencegahan, lanjut Hieronimus, selain imunisasi juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Hanya dengan imunisasi campak bisa dicegah. Kalau masyarakat kurang kooperatif atau masih ragu, kita terus berusaha meyakinkan bahwa imunisasi adalah jalan keluar agar tidak tertular,” ujarnya.
Ia menambahkan, program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) semester pertama tahun 2025 telah berjalan 100 persen.
“BIAS itu program imunisasi nasional. Untuk semester pertama sudah terealisasi maksimal seratus persen, sementara semester kedua masih berjalan,” tegasnya.
Hieronimus juga mengimbau masyarakat agar rutin melakukan imunisasi serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Harapan saya, anak-anak pada usia dini harus mendapatkan imunisasi lengkap, sekaligus kita menjaga kebersihan lingkungan,” tuturnya. (nazli/hm25)