Dinkes Medan: Hepatitis Masih Jadi Masalah Sosial Kesehatan

Ilustrasi penyakit hepatitis di masyarakat. (Foto: ChatGPT/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Masih banyak stigma dan ketidaktahuan masyarakat menjadi tantangan besar dalam penanganan hepatitis. Keterlambatan diagnosis akibat kurangnya edukasi membuat penyakit ini tak hanya menjadi persoalan medis, tetapi juga sosial yang harus diatasi bersama.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Pocut Fatimah Fitri, mewakili Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Kota Medan saat kegiatan edukatif dan promotif di Puskesmas Polonia dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Sedunia bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan pada Senin 28 Juli 2025.
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut mengungkapkan Hari Hepatitis Sedunia menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mengeliminasi hepatitis B dan C pada tahun 2030.
"Hepatitis bukan hanya persoalan medis, tapi juga sosial, karena masih banyak stigma dan ketidaktahuan masyarakat yang menyebabkan keterlambatan diagnosis penyakit tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Mistar, Selasa (29/7/2025).
Lebih lanjut, Pocut menyampaikan Kementerian Kesehatan menggalakkan empat gerakan “atasi”, yaitu atasi ketidaktahuan dengan edukasi, atasi keterlambatan diagnosis dengan skrining, atasi akses terbatas dengan memperluas layanan gratis, dan atasi stigma dengan empati dan solidaritas.
"Hepatitis adalah salah satu penyakit menular yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Survei Kesehatan 2023 mencatat sebanyak 6,7 juta kasus hepatitis B dan 2,5 juta hepatitis C di Indonesia," tuturnya.
Pocut juga menyebutkan bahwa prevalensi hepatitis B pada tahun 2013 tercatat sebesar 7,1 persen, kemudian turun menjadi 2,4 persen di tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan.
"Imunisasi bayi dan skrining ibu hamil juga terus ditingkatkan. Lebih dari 93 persen bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis telah menerima imunisasi lengkap dalam 24 jam pertama kelahiran," ucapnya. (berry/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Banyak Remaja Alami Saraf Terjepit Akibat Kebiasaan Duduk Lama