Sunday, September 7, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Diet Anti Peradangan Diklaim Turunkan Risiko Penyakit Jantung

journalist-avatar-top
Minggu, 7 September 2025 10.13
diet_anti_peradangan_diklaim_turunkan_risiko_penyakit_jantung

Ilustrasi. (Foto: nasm.org)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Pola makan dengan menerapkan diet anti peradangan yang kaya serat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung sekaligus menjaga kesehatan usus.

Ahli diet terdaftar, Amy Buckley, mengatakan pola makan kaya serat, asam lemak omega 3, dan lemak tak jenuh seperti pola makan MediteraniA, dapat membantu mencegah peradangan kronis.

“Dengan cara yang sangat fleksibel dan realistis, saya fokus mengonsumsi banyak makanan kaya serat, lemak sehat, serta buah dan sayur dalam seminggu untuk mendukung kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh,” ujar Buckley dikutip dari Business Insider, sebagaimana dilansir dari Antara, Minggu (7/9/2025).

Buckley menekankan pentingnya menghindari makanan ultra olahan dan lemak jenuh, yang disebut dapat memicu aktivasi sel imun penyebab peradangan. Sebaliknya, konsumsi minyak zaitun extra virgin yang kaya polifenol dan lemak tak jenuh tunggal terbukti menurunkan tingkat peradangan tubuh.

Menurut penelitian, konsumsi rutin minyak zaitun extra virgin dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini serta berbagai penyakit kronis, termasuk jantung, kanker, dan Alzheimer.

“Dalam studi kecil tahun 2025 yang diterbitkan di jurnal Biomolecules, sebanyak 37 orang sehat yang mengonsumsi 37 mililiter minyak zaitun extra virgin setiap hari selama 100 hari mengalami penurunan beberapa penanda peradangan,” ujar Buckley.

Selain minyak zaitun, makanan fermentasi seperti kefir dan yogurt hidup yang kaya prebiotik dan probiotik dinilai bermanfaat bagi mikrobioma usus. Studi tahun 2021 dalam jurnal Nutrients yang melibatkan 1.753 orang menunjukkan bahwa konsumsi yogurt berkaitan dengan kadar dua penanda peradangan yang lebih rendah.

Sementara itu, makanan yang mengandung asam lemak omega 3 seperti salmon, sarden, dan trout juga memiliki sifat anti inflamasi.

“Makanan kaya omega 3 diyakini dapat menurunkan risiko penyakit jantung, sehingga American Heart Association menganjurkan konsumsi ikan berminyak dua kali seminggu,” ujar Buckley.

Penelitian menunjukkan omega 3 dapat menurunkan risiko aritmia penyebab kematian mendadak, menurunkan kadar trigliserida dalam darah, serta memperlambat pertumbuhan timbunan lemak pada arteri.

Buckley menyarankan ikan dapat diolah dengan cara dipanggang, dibumbui minyak zaitun extra virgin, lemon, dan rempah segar, kemudian dipadukan dengan salad, nasi, atau kentang. []

REPORTER: