Friday, September 12, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Tyler Robinson: Profil dan Fakta Terkini Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk

journalist-avatar-top
Jumat, 12 September 2025 21.52
tyler_robinson_profil_dan_fakta_terkini_tersangka_pembunuhan_charlie_kirk

Foto Tyler Robinson yang jadi tersangka pembunuhan Charlie Kirk. (foto:bbcnews/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus penembakan aktivis konservatif Charlie Kirk di Utah Valley University, 10 September 2025, mengguncang Amerika Serikat. Polisi menetapkan Tyler Robinson sebagai tersangka utama. Berikut profil lengkap, kronologi, hingga dampak kasus ini.

Tyler Robinson adalah pemuda berusia 22 tahun asal Utah, Amerika Serikat. Laporan menyebutkan ia belakangan semakin vokal secara politik dan kerap menyatakan ketidaksetujuan terhadap pandangan Charlie Kirk.

Kronologi Kejadian

Charlie Kirk, aktivis sekaligus pendiri Turning Point USA, tampil dalam acara “American Comeback Tour” di Utah Valley University pada 10 September 2025.

Saat berbicara di atas panggung, Kirk ditembak satu kali di leher. Tembakan diduga berasal dari posisi tinggi (atap gedung). Pelaku kemudian melarikan diri ke kawasan hutan di sekitar kampus.

Sekitar 33 jam setelah kejadian, Tyler Robinson ditangkap pada Kamis malam. Penangkapan dilakukan setelah ayahnya, melalui seorang pendeta yang memiliki hubungan dengan aparat, menyerahkan Robinson ke pihak berwajib.

Bukti dan Indikasi Motif

Polisi menemukan bukti komunikasi di Discord dan pesan kepada teman sekamar yang mengindikasikan Robinson berencana menyembunyikan senjata setelah digunakan.

Petugas mengamankan senapan bolt-action Mauser Model 98 yang diduga dipakai dalam penembakan. Mereka juga menemukan peluru dengan ukiran pesan politis seperti “Hey fascist, catch!” dan “Bella Ciao”, serta kata-kata yang menghina.

Robinson sempat menyampaikan kepada keluarga atau teman dekat tentang konflik pemikirannya terkait Charlie Kirk dan mengindikasikan keterlibatannya. Motif pastinya masih dalam penyelidikan.

Dampak dan Reaksi Publik dan Politik

Kasus ini memicu kecaman luas terhadap kekerasan politik di AS. Banyak tokoh menilai penembakan tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara dan demokrasi.

Presiden AS Donald Trump menyerukan agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya, termasuk kemungkinan hukuman mati sesuai hukum yang berlaku.

Insiden ini juga memunculkan kekhawatiran akan polarisasi politik, ekstremisme ideologis, serta potensi radikalisasi anak muda melalui media sosial dan platform percakapan daring.

Kesimpulan: Kasus Tyler Robinson menyoroti seriusnya ancaman kekerasan berbasis politik di Amerika Serikat. Dengan bukti digital dan senjata yang ditemukan, penyidik memiliki petunjuk kuat. Namun, motif penuh di balik aksi ini masih menjadi tanda tanya dan menjadi perhatian publik luas. (berbagaisumber/*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN