Starlink Alami Pemadaman Global, Ribuan Pengguna Kehilangan Internet

Ilustrasi, Starlink Alami Pemadaman Global, Ribuan Pengguna Kehilangan Internet. (foto:context/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Layanan internet satelit Starlink milik SpaceX mengalami pemadaman besar-besaran pada 18 Agustus 2025, menyebabkan ribuan pengguna di berbagai belahan dunia kehilangan akses internet.
Menurut data dari platform pelacak gangguan Downdetector, jumlah laporan gangguan melonjak tajam sekitar pukul 23.23 IST pada Minggu malam. Tercatat lebih dari 39.000 laporan hanya dalam waktu singkat—jauh di atas rata-rata normal yang hanya mencatat sekitar lima laporan.
Gangguan Terbesar dalam Beberapa Bulan Terakhir
Insiden ini menjadi salah satu pemadaman terbesar dalam beberapa bulan terakhir bagi Starlink. Para pengguna melaporkan tiga kategori utama masalah:
* 60% kehilangan koneksi internet secara total
* 38% mengalami pemadaman penuh di mana seluruh layanan tidak tersedia
* 2% mengeluhkan konektivitas yang tidak stabil atau penerimaan sinyal yang buruk.
Dampak Luas Termasuk Wilayah Terpencil
Starlink, yang mengoperasikan ribuan satelit di orbit rendah Bumi, dikenal dengan komitmennya menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di wilayah pedesaan dan daerah-daerah yang belum terjangkau layanan broadband tradisional.
Oleh karena itu, pemadaman kali ini tidak hanya memengaruhi pengguna di kota-kota besar, tetapi juga berdampak serius pada komunitas terpencil yang sangat mengandalkan layanan ini untuk komunikasi dan akses informasi. Demikian dikutip dari media moneycontrol, Selasa (19/8/2025).
Belum Ada Penjelasan Resmi
Hingga saat ini, SpaceX belum merilis pernyataan resmi mengenai penyebab gangguan. Spekulasi beredar di kalangan komunitas teknologi, namun belum ada konfirmasi apakah pemadaman ini disebabkan oleh masalah teknis sistem, gangguan di orbit satelit, atau faktor lain seperti pembaruan perangkat lunak.
Kesimpulan: Gangguan layanan internet global oleh Starlink ini menjadi pengingat bahwa ketergantungan terhadap teknologi satelit pun tidak lepas dari risiko. Pengguna dan analis kini menunggu tanggapan resmi dari SpaceX untuk mengetahui penyebab pasti dan langkah mitigasi selanjutnya. (*)