Moscow, MISTAR.ID

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Presiden Belarus Aleksander Lukashenko dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

Kremlin menilai pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8/2025) itu merupakan langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.

Pertemuan ini menjadi momen pertama antara pemimpin AS dan Rusia dalam lebih dari empat tahun terakhir.

Menurut layanan pers kepresidenan Belarus, Putin memberi tahu mitranya dari Belarus secara rinci tentang hasil KTT Rusia-AS terakhir.

Sementara itu, kantor kepresidenan Kazakhstan menyebut Tokayev menilai pertemuan tersebut membantu memperluas pemahaman AS terhadap posisi Rusia dalam konflik Ukraina.

Usai bertemu Trump, Putin juga segera melaporkan hasil diskusi kepada pejabat tinggi Rusia di Kremlin pada Sabtu (16/8/2025).

“Kami sudah lama tidak melakukan negosiasi langsung seperti ini. Saya ulangi sekali lagi: ada kesempatan menyampaikan posisi kami dengan tenang dan terperinci,” ujar Putin, dilansir dari Reuters, Senin (18/8/2025).

Ia menambahkan bahwa Rusia menghargai pandangan pemerintah AS yang menginginkan segera dihentikannya aksi militer di Ukraina.

“Kami juga menginginkan hal ini dan ingin melanjutkan penyelesaian semua masalah dengan cara damai,” kata Putin.

Meski demikian, pertemuan tertutup selama tiga jam di Pangkalan Udara Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, tidak menghasilkan terobosan signifikan. Tidak ada kesepakatan gencatan senjata ataupun peta jalan perdamaian yang diumumkan.[]