Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sosok karismatik Tun Dr. Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia, resmi genap berusia 100 tahun pada 10 Juli 2025.

Di usia seabad, Mahathir tetap menjadi ikon kepemimpinan yang tak lekang oleh waktu—dikenal karena visi besar, gaya kepemimpinan tegas, dan pengaruh global yang masih terasa hingga kini.

“Berusia 100 tahun itu menakutkan. Tapi selama saya bisa berfungsi, saya akan terus bekerja,” ujar Mahathir dari kantornya di Putrajaya, dikutip dari abcnews, Kamis (10/7/2025).

Dari Langkawi hingga Putrajaya: Awal Hidup dan Pendidikan

Lahir di Alor Setar, Kedah pada 10 Juli 1925, Mahathir tumbuh dalam keluarga sederhana.

Ia menempuh pendidikan kedokteran di Singapura dan membuka klinik swasta pertama milik Melayu di Alor Setar. Pengalamannya sebagai dokter di pelosok, termasuk di Pulau Langkawi, membentuk kepekaannya terhadap ketimpangan sosial.

Dua Kali Menjabat Perdana Menteri

Periode 1981–2003:

* Proyek Modernisasi: Menara Petronas, KLIA, dan Putrajaya.

* Kebijakan Ekonomi: Look East Policy, mobil nasional Proton, dan kebijakan anti-IMF saat krisis 1997.

* Visi 2020: Gagasan menjadikan Malaysia negara maju.

* Kontroversi: Tuduhan otoritarianisme dan pemecatan Anwar Ibrahim pada 1998.

Periode 2018–2020:

* Kembali berkuasa di usia 92, menjadikannya pemimpin tertua di dunia.

* Berhasil menumbangkan rezim Najib Razak pasca skandal 1MDB.

* Mundur pada 2020 setelah krisis koalisi.

Warisan Pemikiran dan Suara Dunia Ketiga

* Penulis The Malay Dilemma (1970) — buku kontroversial yang membahas keunggulan kompetitif etnis Melayu.

* Kritikus vokal terhadap dominasi Barat, penjajahan ekonomi, dan isu Palestina.

* Masuk daftar Time 100 Most Influential People tahun 2019.

Rahasia Umur Panjang dan Aktivitas di Usia 100

Mahathir tetap aktif secara fisik dan mental:

- Tidak merokok, makan secukupnya.

- Rutin berjalan kaki, berkuda, dan membaca.

- Masih datang ke kantor hampir setiap hari.

- Terus menulis buku, termasuk Capturing Hope (2024).

Keluarga dan Nilai Hidup

Ia menikah dengan Dr. Siti Hasmah, sahabat kuliahnya, dan dikaruniai tujuh anak. Mahathir menyebut “toleransi” dan “tujuan hidup” sebagai kunci umur panjang dan pernikahan yang langgeng.

Warisan Terbesar: Tekad dan Keteguhan

Meski Visi 2020 tidak tercapai sepenuhnya, Malaysia telah melampaui banyak target:

- Pendapatan per kapita naik dari $1.000 (1981) ke $16.000 (2025).

- Angka kemiskinan turun drastis dari 70% menjadi di bawah 4%.

Kini, Mahathir menjabat sebagai penasihat beberapa negara bagian dan tetap aktif menyuarakan kritik terhadap pemerintah.

“Malaysia butuh pemimpin yang berani, bukan pencari jabatan,” ujarnya dalam podcast ulang tahunnya.

Simbol Perjuangan

Di usia 100 tahun, Tun Dr. Mahathir Mohamad bukan hanya tokoh politik, tapi simbol perjuangan, nasionalisme, dan semangat yang tak lekang waktu.

Jejaknya dalam sejarah Malaysia—baik sebagai pemimpin visioner maupun figur kontroversial—menjadikannya tokoh penting yang akan terus dikenang lintas generasi. (*)