Sunday, July 20, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Kolombia dan Uzbekistan Resmi Gabung NDB BRICS

journalist-avatar-top
Rabu, 9 Juli 2025 13.16
kolombia_dan_uzbekistan_resmi_gabung_ndb_brics

NDB BRICS. (Foto: Wikipedia/Mistar)

news_banner

Rio de Janeiro, MISTAR.ID

Kolombia dan Uzbekistan resmi bergabung dengan New Development Bank (NDB), lembaga keuangan yang didirikan negara-negara BRICS.

Pengumuman itu disampaikan Presiden NDB, Dilma Rousseff usai pertemuan Dewan Direksi NDB ke-10 di Rio de Janeiro, Minggu (6/7/2025).

“Kami sedang meninjau beberapa negara lain yang mungkin akan bergabung di masa mendatang,” ujar Rousseff, dikutip Xinhua, Rabu (9/7/2025).

Dengan masuknya dua anggota baru, NDB kini beranggotakan 11 negara: Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, Aljazair, Kolombia, dan Uzbekistan.

NDB dibentuk untuk mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Rousseff menegaskan bank ini menghormati kedaulatan nasional anggotanya dan tidak memaksakan proyek atau persyaratan pinjaman.

Kiprah NDB

NDB makin menegaskan posisinya sebagai penantang lembaga keuangan multilateral Barat seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank).

Didirikan oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan pada KTT BRICS 2014 di Fortaleza, Brasil, NDB resmi beroperasi pada 2016 dengan misi mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang.

Sejak 2021, keanggotaan NDB terus bertambah. Bangladesh dan Uni Emirat Arab bergabung pada 2021, disusul Mesir pada 2023, dan Aljazair pada 2025. Sementara Uruguay masih berstatus calon anggota karena belum merampungkan prosedur aksesi.

Modal awal NDB disetor oleh lima negara pendiri yang menjadi pemegang saham mayoritas, masing-masing memegang 18,98 persen saham. Negara anggota lainnya memiliki porsi saham di bawah 3 persen.

Hingga kini, NDB telah mendanai 120 proyek dengan nilai total US$39 miliar. Proyek tersebut mencakup Serentica Captive Renewable Energy Project di India, jaringan transmisi listrik di Brasil, pengembangan pelabuhan logistik modern di Tiongkok, hingga program air bersih di Afrika Selatan.

Langkah ekspansi NDB terjadi di tengah ancaman tarif baru yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap negara-negara BRICS, yang ia tuding sebagai “aliansi anti-Amerika.”[]

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN