Washington D.C, MISTAR.ID

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencalonkan Presiden AS Donald Trump agar mendapatkan Nobel Perdamaian. Netanyahu mengatakan ini saat jamuan makan malam di Gedung Putih, Senin (7/7/2025) malam waktu setempat.

Tindakan itu menuai kecaman luas dari aktivis HAM karena agresi militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 57.000 warga sipil.

Netanyahu menyebut Trump layak dinominasikan karena menciptakan perdamaian antar negara dan kawasan.

“Saya mencalonkan Anda untuk Hadiah Nobel Perdamaian,” kata Netanyahu sambil menyerahkan surat.

Siapa Penentu Pemenang Nobel Perdamaian?

Ribuan orang berhak mengajukan nama calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Mulai dari anggota pemerintahan dan parlemen; kepala negara yang sedang menjabat; profesor universitas di bidang sejarah, ilmu sosial, hukum, dan filsafat; serta para peraih Nobel Perdamaian sebelumnya.

Pemenang ditentukan oleh Komite Nobel Norwegia, yang terdiri dari lima orang yang diangkat oleh parlemen Norwegia.

Saat ini, komite dipimpin oleh kepala cabang Norwegia PEN International, sebuah organisasi yang membela kebebasan berekspresi.

Pertemuan pertama komite diadakan setiap Februari. Dalam pertemuan ini, para anggota komite dapat mengajukan nama calon tambahan ke dalam daftar nominasi.

Tahun lalu, terdapat 286 calon. Pada tahun 2025, terdapat 338 kandidat yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian, terdiri atas 244 individu dan 94 organisasi.

Komite kemudian menyaring daftar nominasi hingga menjadi daftar pendek. Setiap kandidat yang masuk daftar pendek kemudian dinilai oleh sekelompok penasihat tetap, serta para ahli lainnya.

Komite berupaya mencapai keputusan secara bulat. Jika tidak tercapai, keputusan dapat diambil melalui pemungutan suara mayoritas.[]