Saturday, August 2, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Iran Uji Coba S-400 Rusia di Isfahan, Sinyal Kuat ke AS dan Israel

journalist-avatar-top
Kamis, 31 Juli 2025 16.49
iran_uji_coba_s400_rusia_di_isfahan_sinyal_kuat_ke_as_dan_israel

Sistem pertahanan anti-serangan udara S-400 buatan Rusia. (foto:afp/mistar)

news_banner

Teheran, MISTAR.ID

Iran dilaporkan menggelar uji coba langsung pertama sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, Sabtu (26/7/2025), di dekat Isfahan, sekitar 440 kilometer di selatan Teheran.

Langkah ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata usai berperang selama 12 hari pada Juni 2025.

Uji coba tersebut dinilai sebagai tonggak penting dalam memperkuat sistem pertahanan udara Iran sekaligus menjadi sinyal tegas kepada Israel dan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran siap mempertahankan wilayah udaranya.

Sistem Pertahanan Udara S-400

S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh yang dikenal sebagai salah satu yang tercanggih di dunia. Sistem ini mampu mendeteksi dan menghancurkan berbagai ancaman udara, seperti pesawat tempur dan rudal balistik, dari jarak hingga 400 kilometer dan ketinggian 30 kilometer.

Diketahui S-400 dilengkapi radar phased array canggih, memungkinkan pelacakan hingga 80 target secara bersamaan dan penembakan hingga 36 rudal ke sasaran berbeda dalam satu waktu. Sistem ini menggunakan berbagai tipe rudal, termasuk 48N6E3 dan 40N6, yang memiliki daya jangkau tinggi dan akurasi presisi.

Rangkaian Uji Coba S-400 di Iran

Dilansir dari Kyiv Post dan Army Recognition, Kamis (31/7/2025), uji coba di Isfahan melibatkan satu set lengkap baterai S-400. Peralatan yang digunakan termasuk radar akuisisi 91N6E “Big Bird”, radar pengintai 92N6E “Grave Stone”, unit komando dan kontrol, serta peluncur rudal tipe 5P85TE2.

Dalam beberapa pekan terakhir, pengamat mencatat peningkatan aktivitas radar dan pergerakan pesawat angkut di sekitar wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa uji coba S-400 merupakan bagian dari latihan militer berskala besar yang tengah dilakukan Iran.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran terkait uji coba tersebut. Namun, sumber intelijen Barat menyebut sistem S-400 telah dikirim dari Rusia pada Agustus 2024 melalui pesawat angkut militer Il-76 yang mendarat di Teheran.

IRGC dan Perubahan Strategi Pertahanan Udara

Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) lebih memilih menggunakan sistem pertahanan dalam negeri seperti Bavar-373 dan Khordad 15.

Namun, usai konflik bersenjata dengan Israel, Iran menunjukkan pergeseran dalam strategi pertahanan udara dengan mengintegrasikan teknologi asing seperti S-400.

Langkah ini menandai babak baru dalam postur pertahanan Iran, sekaligus menunjukkan kesiapan negara itu menghadapi potensi ancaman udara dari kekuatan militer besar seperti AS dan Israel.

Iran dan Rusia Semakin Mesra

Uji coba S-400 juga memperkuat bukti kedekatan militer Iran dan Rusia sejak pecahnya perang di Ukraina. Sejak pertengahan 2022, Iran telah menjadi pemasok utama drone kamikaze dan amunisi ke Rusia, seperti Shahed-131 dan Shahed-136, yang digunakan dalam serangan terhadap infrastruktur dan posisi militer Ukraina.

Selain drone, Iran juga mengirimkan rudal balistik jarak pendek seperti Fath-360 dan Fateh-110. Berdasarkan informasi dari pejabat militer AS, lebih dari 400 rudal telah dikirim ke Rusia.

Sumber intelijen Barat juga melaporkan bahwa sejumlah personel militer Rusia menjalani pelatihan pengoperasian rudal balistik langsung di wilayah Iran.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa kerja sama pertahanan antara Teheran dan Moskow semakin erat dan strategis di tengah ketegangan global yang meningkat. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN