Thursday, August 28, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Anak WNI di Malaysia Meninggal Akibat Rabies, KJRI Kuching Imbau Waspada

journalist-avatar-top
Kamis, 28 Agustus 2025 13.30
anak_wni_di_malaysia_meninggal_akibat_rabies_kjri_kuching_imbau_waspada

Ilustrasi. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Kuching, MISTAR.ID

Seorang anak warga negara Indonesia (WNI) berusia enam tahun meninggal dunia akibat rabies di Bintulu, Sarawak, Malaysia, pada 3 Agustus 2025. Kabar duka ini baru diterima Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching keesokan harinya, 4 Agustus.

“KJRI Kuching baru mengetahui mengenai kematian seorang anak WNI akibat rabies dimaksud setelah menerima permohonan Surat Bukti Pencatatan Kematian dari pihak keluarga almarhumah, pada sore hari tanggal 4 Agustus 2025,” demikian pernyataan resmi KJRI pada CNNIndonesia yang diterima Rabu (27/8/2025).

Almarhumah kemudian dimakamkan pada hari yang sama di Tanah Perkuburan Islam Kemunting, Bintulu.

Dalam rilisnya, KJRI Kuching mengimbau seluruh WNI di Sarawak agar waspada terhadap rabies yang umumnya menular melalui gigitan hewan, terutama anjing. “Apabila ada WNI yang mengalami gigitan anjing, segera mencari pertolongan medis ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata KJRI.

Berdasarkan informasi kepolisian setempat yang dihimpun KJRI, peristiwa berawal ketika anak perempuan tersebut diserang anjing liar saat bermain di dekat rumahnya pada 16 Juli 2025. Korban sempat dirawat intensif di Hospital Bintulu selama tiga hari, sebelum diperbolehkan rawat jalan.

Namun, pada 31 Juli korban mulai menunjukkan gejala rabies berupa sakit kepala, demam, nyeri leher, dan hilang nafsu makan. Kondisinya memburuk pada 3 Agustus, dengan gejala halusinasi, takut air, takut angin, hingga hipersalivasi. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia pada 4 Agustus 2025.

Direktur Dinas Kesehatan Sarawak, Veronica Lugah, menyebut sejak Juli 2017 terdapat 85 kasus rabies pada manusia di wilayah tersebut. Sebanyak 78 di antaranya meninggal dunia, dengan tingkat fatalitas mencapai 91,7 persen. []

REPORTER: