Ekonomi Kreatif Sumbang Rp400 Triliun Ekspor Nasional, Target Naik di 2025

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (foto:antara/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap ekspor nasional pada tahun 2024 mencapai Rp400 triliun atau setara dengan US$25 miliar, menyumbang lebih dari 9 persen dari total ekspor Indonesia.
"Nilai ekspor sektor ekonomi kreatif hingga akhir 2024 telah menyerap 26,5 juta tenaga kerja, yang mayoritas adalah anak muda dan perempuan," ujar Menteri Riefky dalam konferensi pers, yang dikutip dari media Antara, Jumat (17/10/2025).
Ia menyebut sektor ini sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekspor nasional. Untuk tahun 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif menargetkan peningkatan nilai ekspor menjadi US$26 miliar, naik US$1 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Dari sisi investasi, pertumbuhan juga menunjukkan tren positif. Hingga pertengahan 2025, investasi di sektor ekonomi kreatif telah mencapai Rp90 triliun (sekitar US$5,4 miliar), atau 66 persen dari target tahun ini.
Menurut Menteri Riefky, subsektor dengan kontribusi tertinggi terhadap ekspor dan penciptaan lapangan kerja adalah Aplikasi, Fesyen, Kuliner, dan Kriya.
Sementara subsektor seperti gim, musik, dan film animasi juga menunjukkan pertumbuhan signifikan.
"Pada semester pertama 2025, realisasi ekspor sektor ekonomi kreatif telah mencapai sekitar 50 persen dari target yang ditetapkan BPS. Tahun depan, kami menargetkan ekspor mencapai US$28 miliar atau setara Rp450 triliun," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperluas akses pasar luar negeri bagi pelaku ekonomi kreatif, terutama di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Ekonomi kreatif bukan hanya memperkuat kelas menengah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan adaptif terhadap teknologi serta tren global," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menambahkan bahwa sektor manufaktur masih mendominasi ekspor Indonesia, menyumbang lebih dari 70 persen dari total ekspor nasional. Dua subsektor yang tumbuh paling pesat selama setahun terakhir adalah tekstil dan elektronik.
"Terjadi relokasi investor besar-besaran, khususnya dari luar negeri, ke sektor tekstil dan elektronik. Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan industri manufaktur nasional," kata Faisol.
Dengan dukungan regulasi dan investasi yang berkelanjutan, sektor ekonomi kreatif dan industri manufaktur diproyeksikan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan. (*/hm27)
NEXT ARTICLE
Komdigi Terapkan Sistem Rating Game NasionalBERITA TERPOPULER









