Teror Brutal OTK di Medan Deli, Delapan Rumah Dirusak dan Warga Trauma

Salah satu rumah yang menjadi korban perusakan. (foto: istimewa)
Medan, MISTAR.ID
Aksi teror dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di kawasan Lorong Jaya, Lingkungan 16, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (2/8/2025) dini hari. Sekitar pukul 01.00 WIB, para pelaku menyerang secara brutal dengan menghancurkan sedikitnya delapan rumah warga.
Bersenjatakan kelewang, parang, martil, dan pisau, pelaku mengobrak-abrik rumah-rumah yang menjadi target setelah lebih dulu memutus aliran listrik di area tersebut. Dalam kegelapan, mereka menghancurkan dinding rumah, memecahkan perabotan, dan menebar teror kepada para penghuni, termasuk anak-anak dan perempuan.
“Saya terbangun karena jeritan tetangga. Tiba-tiba gelap total. Saat keluar, saya dikepung dan kelewang ditempelkan ke leher saya. Mereka ancam lalu masuk rumah, semua dihancurkan,” ujar Sj, salah satu korban, dengan suara bergetar.
Kerusakan parah dilaporkan terjadi pada delapan rumah warga. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp400 juta, termasuk kerusakan pada barang elektronik dan properti. Warga juga menyebut teror tersebut membuat mereka trauma dan tidak berani tinggal di rumah sendiri malam itu.
Beruntung, puluhan personel Brimob segera tiba di lokasi hanya beberapa menit setelah kejadian berlangsung. Diduga hal ini karena salah satu rumah korban merupakan milik keluarga anggota Brimob.
Korban telah membuat laporan resmi ke Polsek Medan Labuhan dengan nomor laporan LP/B/596/VIII/2025/SPKT SEKTOR MEDAN LABUHAN.
Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Deli, Guntur Parulian Turnip, turut mendampingi warga dan mengecam keras aksi tersebut. Ia menilai kejadian ini bukan sekadar pengrusakan, tetapi bentuk nyata teror terhadap masyarakat sipil.
“Leher warga ditempel kelewang, anak-anak menangis ketakutan. Ini tidak bisa dianggap remeh. Kami minta Kapolda Sumatera Utara bertindak cepat dan menangkap para pelaku,” ujar Guntur saat diwawancarai, Minggu (3/8/2025).
Ia juga menyebut kemungkinan adanya aktor intelektual di balik penyerangan ini. “Kami menduga ini bukan murni kriminalitas biasa. Ada indikasi kuat bahwa aksi ini terencana dan dilakukan untuk menekan warga,” katanya.
Guntur mengaku telah berkoordinasi dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon serta Ketua DPC PDI Perjuangan Medan Hasyim, dan memastikan dukungan hukum penuh bagi para korban.
“Kami juga meminta perlindungan ekstra bagi warga. Mereka tidak berani tidur di rumah sendiri malam ini. Negara harus hadir,” ucapnya.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol T Sibuea, belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi Mistar melalui pesan WhatsApp, Minggu (3/8/2025). Warga berharap aparat penegak hukum bertindak tegas agar rasa aman bisa segera dipulihkan. (kamaluddin/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Update! Ada Luka di Tubuh Pria yang Tewas di Kebun Jambu Sunggal