Wednesday, June 4, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Polisi Ungkap Kesulitan Penangkapan Pelaku Pembunuhan Pemilik Terapis

journalist-avatar-top
Senin, 2 Juni 2025 20.47
polisi_ungkap_kesulitan_penangkapan_pelaku_pembunuhan_pemilik_terapis

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan saat menerangkan proses pengungkapan kedua pelaku. (f:putra/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan mengungkapkan jika pihaknya mengalami kendala dalam mengungkap kasus penganiayaan yang menewaskan Rusti alias Yana, 42 tahun, pemilik sekaligus terapis Kusuk Lulur Bunga Yana, Sabtu (26/4/2025) lalu.

"Kita sudah melakukan identifikasi, memang cukup lama karena keterbatasan evidence yang mendukung saat itu. Tapi dengan kejelian, ketelitian penyidik Sat Reskrim, akhirnya teridentifikasi mengarah pada dua orang pelaku," kata Gidion, Senin (2/6/2025).

Dilanjutkan perwira menengah Polri yang baru menyelesaikan studi doktor itu, pihaknya pun berhasil menangkap kedua pelaku di lokasi yang berbeda. Pelaku Nur Ramadhan, ditangkap di Jalan Krakatau, di tempat kerjanya. Selanjutnya polisi melakukan pengembangan dan menangkap pelaku utama, yakni Ade Firansyah di Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.

"Ini scientific investigation yang tertinggal di Tempat Kejadian Perkara, kemudian kita lakukan penjajakan. Pada awal pengungkapan jelas ini belum ada pembandingnya. Setelah kemudian dilakukan pengungkapan, maka rambut ini identik dengan yang bersangkutan, yang satunya konten dewasa (kondom)," tuturnya.

Diterangkan Kapolrestabes, kedua pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara membekap wajahnya dengan bantal, lalu dibenturkan ke dinding hingga tewas. "Dan ini sejalan dengan hasil otopsi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kedua pelaku penganiayaan yang menewaskan Yana bernama Ade Firansyah, 18 tahun dan Nur Ramadhan, 18 tahun. Keduanya merupakan warga Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, dan teman sekelas di bangku SMA.

Kepada Mistar, Firansyah menerangkan nekat menghabisi nyawa Yana karena emosi. Pasalnya, usai berhubungan badan dengan korban, keduanya terlibat cekcok masalah harga yang tidak sesuai kesepakatan.

"Awalnya nego harga Rp100 ribu. Terus selesai kami main, dia minta Rp200 ribu. Di situ saya emosi," katanya. (putra/hm16)



REPORTER: