Labuhanbatu, MISTAR.ID

Sudah delapan hari berlalu sejak penangkapan seorang perempuan bernama Asmidar, yang diketahui merupakan mantan istri dari bandar narkoba terkenal di Labuhanbatu, Isak Botot.

Namun hingga kini, pihak Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Labuhanbatu belum juga memberikan keterangan resmi terkait kasus dugaan peredaran narkoba yang melibatkan ibu tiga anak tersebut.

Kanit Narkoba Polres Labuhanbatu, Iptu Situngkir, saat dikonfirmasi oleh wartawan, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

"Masih proses, Lae. Tanya ke Humas saja nanti, ya," ujarnya singkat.

Hal senada juga disampaikan oleh Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Arwin, yang mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada perkembangan informasi yang bisa disampaikan kepada publik.

"Belum ada informasi perkembangan kasusnya, Bang. Mungkin untuk kasus narkoba akan dirilis bersamaan dengan yang lain pada bulan Juli, terkait capaian yang sudah diperoleh. Tapi itu juga belum pasti. Tunggu saja kabarnya, ya Bang," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Asmidar, warga Kelurahan Bandar Rejo, Kecamatan Rantau Selatan, ditangkap oleh tim Satnarkoba Polres Labuhanbatu pada Minggu (22/6/2025). Ia diduga terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu dan ekstasi.

Informasi penangkapan ini diperoleh dari warga sekitar yang menyaksikan langsung penggerebekan oleh pihak kepolisian di sebuah rumah di Komplek Perumahan Jalan Gandhi, Kelurahan Bandar Rejo, sekitar pukul 18.00 WIB.

"Kejadiannya sore kemarin, Bang. Polisi datang, langsung menggerebek rumahnya, lalu dia dimasukkan ke dalam mobil," ucap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meskipun belum ada pernyataan resmi secara rinci, Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Sopar Budiman, melalui Kanit Narkoba Iptu Situngkir membenarkan bahwa Asmidar telah ditangkap karena dugaan keterlibatan dalam jaringan narkotika.

"Benar bahwa Asmidar telah kita tangkap, dan masih kita proses. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Humas," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (23/6/2025).

Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu transparansi dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus ini dan apakah ada pihak lain yang juga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba tersebut. (yazis/hm27)