Ngaku BIN dan Ancam Pemilik Toko, Pria di Medan Johor Bawa Mancis Mirip Senjata

Kedua belah pihak sepakat berdamai di Polsek Delitua. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Seorang pria yang mengancam pemilik toko perhiasan di Jalan Karya Bakti, Medan Johor, berinisial EK ternyata bukanlah anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, memastikan masalah tersebut.
"Setelah kita cek, ternyata bukan," katanya, Selasa (1/7/2025).
Selain itu, kedua belah pihak juga telah berdamai di Polsek Delitua.
"Sudah (damai), coba ke Kapolsek langsung," ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Delitua, Kompol PS Simbolon mengatakan, polisi sudah memanggil korban, pelaku, dan pria yang mengaku anggota BIN.
"Setelah viral, kita panggil beberapa pihak. Antara korban, pelaku dan BIN. Setelah di cek bukan anggota BIN," ucapnya.
Perihal benda yang dikatakan Senjata, Simbolon mengatakan jika benda tersebut adalah mancis gas yang menyerupai senjata. Simbolon mengklarifikasi jika mancis yang mirip senjata tersebut tidak ditodongkan pelaku kepada korban.
"Terkait senjata, bukan ditodongkan. Saat pelaku membuka tas mengeluarkan sesuatu, terlihat seperti senjata. Setelah kita cek, ternyata mancis," tuturnya.
Mengenai masalah ini, tidak ada perwakilan BIN yang membuat laporan. Sedangkan pelaku dan korban telah sepakat berdamai.
"Anggota BIN yang kita undang juga mengaku tidak mau membuat laporan. Karena harusnya yang bisa buat laporan kan BIN. Jadi, pada hari itu juga sudah selesai kasusnya," ujarnya.
Berita sebelumnya, seorang pria bertubuh tegap berinisial EK diduga mengintimidasi dan mengancam pemilik toko perhiasan di Jalan Karya Bakti, Medan Johor.
Pria tersebut mengaku sebagai anggota BIN dan membawa senjata api jenis pistol. Pemilik toko yang menjadi korban, Oky, mengatakan ia diancam setelah menegur adik si EK berinisial B karena sering membuat orderan fiktif melalui layanan ojek online dengan tujuan pengiriman ke tokonya.
"Jadi, adik pria yang mengaku anggota BIN ini berinisial B, selalu memesan orderan fiktif di dekat usaha kami. Ternyata benar, ojol itu datang ke tempat kami dan mengatakan bahwa ia kena tipu. Di sini sering terjadi orderan fiktif. Driver ojol juga sering menanyakan beberapa rumah di sini," tutur Oky, Jumat (27/6/2025). (putra/hm20)