Keluarga Minta Keadilan atas Kasus Pembunuhan Pedagang Baju di Pasar Buah Berastagi

Proses pemakaman Lina Abrina br Simanjuntak, yang tewas di dalam kiosnya di Pasar Buah Berastagi, tempat korban berdagang baju sehari-hari. (Foto: Abay Hasibuan/Mistar)
Karo, MISTAR.ID
Keluarga besar Lina Abrina br Simanjuntak, 46 tahun, minta keadilan setelah janda dua anak itu ditemukan tewas bersimbah darah dengan tujuh luka tikaman di kios dagangannya, Pasar Buah Berastagi pada Minggu (24/8/2025) malam.
Herman Simanjuntak, amang tua korban, mengaku keluarga tidak bisa menerima kematian Lina yang dinilai sebagai pembunuhan sadis.
“Kami keluarga sangat berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku utama. Teganya dia menghabisi nyawa anak kami dengan tujuh tusukan. Apa salah anak saya hingga tega ditikam begitu? Kami mohon kasus ini segera diungkap terang benderang,” ucapnya penuh harap, Selasa (26/8/2025).
Kanit Reskrim Polsek Berastagi, AKP Master Surbakti, menegaskan pihaknya telah bekerja sesuai prosedur dan meminta pelaku agar menyerahkan diri.
“Kami mohon doa masyarakat. Jika ada melihat gerak-gerik mencurigakan, segera laporkan ke polisi,” tuturnya, Rabu (27/8/2025).
Terpisah, D br Karo, 59 tahun, tetangga korban, mengenang sosok Mak Ika sebagai wanita tangguh yang berjuang menghidupi kedua anaknya dengan berjualan baju dan kain.
“Minggu pagi sebelum peristiwa itu, saya masih sempat berbincang dengan Mak Ika di simpang Flamboyan,” kenangnya pilu.
Korban yang akrab disapa Mak Ika telah dimakankan di pemakaman umum Jalan Tambak Lau Mulgap I Berastagi, Selasa (26/8/2025) pagi. Suasana haru pecah, baik dari keluarga, kerabat, maupun tetangga korban di Desa Jarang Uda, Kecamatan Merdeka.
Seoerti diketahui, Lina Abrina br Simanjuntak, 46 tahun, janda beranak dua yang tewas ditikam tujuh kali oleh orang tak dikenal di kios dagangannya, di Jalan Kantor Camat, Komplek Pajak Buah, Kelurahan Gundaling I, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. (abay/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Demonstrasi di DPRD Sumut Ricuh, 39 Orang Ditangkap