Medan, MISTAR.ID

Subdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara (Sumut) didesak segera menangkap Eva Suriati, terlapor kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang jamaah umroh.

Kuasa hukum korban, Muhammad Rezky Siregar, menyampaikan bahwa kasus ini telah dilaporkan sejak 5 Juli 2024 lalu. Meski status perkara sudah naik ke tahap penyidikan dan baik pelapor maupun terlapor telah diperiksa, polisi belum juga menetapkan Eva sebagai tersangka.

“Eva Suriati kami laporkan sejak 5 Juli 2024. Perkara ini sudah masuk penyidikan. Untuk itu, kami minta penyidik segera menetapkan Eva sebagai tersangka dan menangkapnya,” ujar Rezky, Selasa (19/8/2025) di Polda Sumut.

Rezky menjelaskan, kasus ini bermula pada 2023 ketika korban Widayanti (60) dihubungi oleh Eva Suriati yang mengaku sebagai agen PT Samira Travel Umroh di Jakarta. Dengan iming-iming kerj asama, korban kemudian mencarikan 27 jamaah untuk diberangkatkan umroh.

Untuk meyakinkan korban, Eva bahkan membawa koper dan kwitansi pembayaran resmi travel. Korban akhirnya menyerahkan uang jamaah secara bertahap hingga total kerugian mencapai Rp400 juta.

Namun, jamaah tidak kunjung diberangkatkan. Para calon jamaah yang sudah menyerahkan uang justru menuntut Widayanti, karena mereka menitipkan dana kepadanya. Polisi sempat memfasilitasi mediasi, hingga akhirnya korban menanggung kerugian dengan memberangkatkan sebagian jamaah menggunakan dana pribadi.

“Klien kami bertanggung jawab, meskipun uang sebenarnya sudah diserahkan ke Eva. Kerugian total mencapai Rp400 juta, dengan setoran jamaah bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp30 juta per orang,” kata Rezky.

Atas peristiwa ini, korban melaporkan Eva Suriati ke Polda Sumut. Kuasa hukum berharap polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut agar ada kepastian hukum bagi korban. (matius/hm16)