Aksi di DPRD Sumut Diwarnai Bendera One Piece dan Kardus Tikus Berlogo Parpol

Bendera One Piece dikibarkan di depan Gedung DPRD Sumut oleh masa aksi. (foto: ari/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Utara menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (26/8/2025). Aksi tersebut tidak hanya diwarnai orasi keras, tapi juga kreativitas unik sebagai bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah dan DPR.
Mulai dari diputarnya lagu viral Tabola Bale, pengibaran bendera One Piece dan Jamaika, hingga pameran kardus berisi tikus yang ditempeli logo berbagai partai politik, semuanya menjadi simbol keresahan dan kritik tajam terhadap situasi politik nasional dan daerah.
Menteri Koordinator Pergerakan BEM USU, Akhmad, menjelaskan diputarnya lagu Tabola Bale merupakan bentuk sindiran terhadap pemerintah.
"Kalau para rezim bisa berjoget lepas di Istana saat upacara kemerdekaan, maka kami juga lakukan hal serupa di sini, tapi dalam konteks menuntut mereka sambil menyampaikan keresahan rakyat,” ujarnya.

Kardus berlapis partai politik berisi tikus dipamerkan di atas aspal sembari dipertontonkan massa aksi dan aparat penegak hukum. (foto: ari/mistar)
Sementara itu, seorang peserta aksi lainnya, Roi, mengatakan pengibaran bendera One Piece dan Jamaika bukan berarti mereka tidak mencintai Indonesia, melainkan simbol perlawanan atas kondisi bangsa yang dinilai belum merdeka secara sosial dan ekonomi.
“Bendera ini kami kibarkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan yang tidak memihak rakyat. Ini ekspresi keresahan, bukan pengkhianatan,” katanya.
Puncak aksi terjadi ketika massa menampilkan sebuah kardus besar berisi tikus mainan, lengkap dengan logo berbagai partai politik yang ditempel di permukaannya.
“Itu rumah tikus-tikus berdasi. Mereka bersembunyi di balik logo partai politik. Kami ingin menunjukkan bahwa rakyat muak dengan permainan elit politik,” ujar Akhmad sambil memimpin ‘pameran tikus’.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun perwakilan dari DPRD Sumut yang keluar menemui massa aksi, meskipun unjuk rasa telah berlangsung lebih dari satu jam. (ari/hm24)