Tangis Ayah Kandung Warnai Pemakaman Mahasiswa UMN Korban Kecelakaan KKN

Jenazah Wira Wibawa dimasukan ke liang lahat di kuburan muslim Dusun II, Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. (foto: sembiring/mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Suasana haru menyelimuti pemakaman Wira Wibawa, 21 tahun, mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Batu Bara. Ia dimakamkan di pemakaman muslim Dusun II, Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (29/7/2025).
Di tengah prosesi pemakaman, sosok pria tua berjaket dan berkumis putih mencuri perhatian para pelayat. Matanya sembab dan wajahnya dipenuhi kesedihan. Ia adalah Tarno, ayah kandung almarhum Wira, yang diketahui merupakan pensiunan ASN dan tinggal di Komplek BSP, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam.
Tarno tak kuasa menahan tangis. Ia dipeluk erat oleh Wiwik, 17 tahun, adik kandung Wira, saat jasad putranya dimasukkan ke liang lahat. Tubuh renta Tarno bahkan nyaris ambruk ke tanah dan harus dituntun menjauh usai prosesi penguburan.
"Waktu dikuatkan pelayat, tangis beliau makin pecah. Kita semua ikut tersentuh," kata salah satu warga BSP yang ikut hadir.
Tarno kemudian dituntun duduk di bangku kayu sebuah warung kosong di dekat pemakaman oleh anak dari istri pertamanya. Perkawinan Tarno dan Wati, ibu Wira, dikaruniai dua anak Wira dan Wiwik. Setelah berpisah, Wati menikah lagi dengan pria bermarga Nasution.
Kecelakaan Tragis saat KKN
Wira merupakan salah satu dari 500 mahasiswa UMN yang sedang melaksanakan KKN di Kabupaten Batu Bara. Rencananya, masa pengabdian mahasiswa itu akan berakhir pada Sabtu (2/8/2025). Namun, takdir berkata lain.
Pada Senin sore (28/7/2025), Wira bersama tiga temannya mengalami kecelakaan maut di Jalan Umum Lima Puluh – Simpang Dolok, Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu, Kecamatan Datuk Lima Puluh. Sepeda motor yang mereka tumpangi—sebuah becak bermotor Honda Revo Fit tanpa plat—bertabrakan dengan truk Hino bermuatan tabung elpiji BK 8360 VZ yang dikemudikan Vegi Yolanda, 26 tahun.
Akibat tabrakan itu, Ojam Mizwan Nasution, 23 tahun, mahasiswa asal Medan Amplas, meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan. Sementara Wira sempat dilarikan ke RSU Bidadari di Desa Suka Raja, namun nyawanya tak tertolong.
Dua rekannya, Andini Nur Aisyah, 23 tahun, dan Raudhatul Athfa, 21 tahun, mengalami luka serius, termasuk patah tulang dan luka robek. Pengemudi truk hanya mengalami luka ringan, sementara penumpangnya tidak mengalami cedera.
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Batu Bara, AKP Ahmad Fahmi, becak motor yang dikemudikan Wira hendak menghindari lubang di jalan saat bertabrakan dengan truk dari arah berlawanan. Kedua kendaraan kini telah diamankan sebagai barang bukti, dan kasusnya sedang ditangani Satlantas Polres Batu Bara.
Transportasi Disediakan Desa
Toni, dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UMN sekaligus dosen pembimbing KKN, menegaskan mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi selama KKN. Transportasi selama kegiatan disediakan oleh pihak desa masing-masing.
"Untuk setiap desa ada 10 mahasiswa dan kendaraan yang digunakan adalah fasilitas dari desa," ujar Toni di rumah duka.
Puluhan pelayat, termasuk warga Komplek BSP, kerabat, dan teman-teman kuliah almarhum, hadir dalam pemakaman Wira. Tak banyak kata yang terucap—hanya isak tangis yang terdengar. Kepergian Wira dirasa begitu cepat dan tragis. (sembiring/hm24)